Gaza, MINA – Kota Gaza kembali menghadapi hari yang paling mematikan sejak pecahnya agresi Israel pada Oktober 2023. Sejak Rabu (17/9) pagi waktu setempat, pasukan pendudukan Israel melancarkan operasi militer besar-besaran dengan mengerahkan dua divisi reguler, yaitu Divisi 162 dan Divisi 36, yang didukung unit cadangan lainnya.
Lebih dari 1.000 tank dan sekitar 60.000 tentara dikerahkan dalam serangan tersebut, menyasar jalur pantai Kota Gaza yang sempit dengan luas hanya sekitar 50 kilometer persegi.
Jalur itu kini menjadi tempat perlindungan terakhir bagi ratusan ribu warga sipil yang terusir dari rumah mereka akibat pengeboman dan pengusiran paksa.
Kekuatan militer yang dikerahkan kali ini jauh melebihi awal agresi. Serangan ini menjadikan Kota Gaza sebagai medan kehancuran, pembunuhan, dan penderitaan yang tiada henti.
Baca Juga: Israel Perintahkan Perampasan Halaman Masjid Ibrahimi
Warga tidak lagi memiliki tempat aman untuk berlindung karena rumah-rumah mereka hancur dan pengeboman terjadi hampir di setiap wilayah kota.
Koresponden Al Jazeera melaporkan, pasukan Israel meledakkan sebuah kendaraan bermuatan bahan peledak di distrik selatan Kota Gaza. Aksi ini semakin memperburuk ketakutan warga yang sudah hidup dalam kondisi penuh kekacauan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pertama Kalinya, Netanyahu Akui Israel Masuk Isolasi Internasional