Gaza, MINA – Korban tewas di kalangan demonstran Great Return March di Jumat (6/4) kedua terus bertambah hingga delapan orang, menggenapkan korban selama sepekan menjadi 29 orang.
Tujuh orang meninggal di lokasi oleh tembakan langsung Israel dan satu meninggal setelah kritis akibat luka yang diterima Jumat pekan lalu.
Shehab News Agency melaporkan bahwa korban meninggal terakhir adalah Alaa Yahya Al-Zamali, 17 tahun, setelah ditembak mati oleh pasukan Israel di Rafah.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan bahwa setidaknya 780 pemrotes terluka, termasuk tujuh wanita dan 31 anak-anak.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Sebelumnya pada Kamis malam, keamanan internal Hamas merilis pernyataan yang menyerukan kepada semua pengunjuk rasa untuk “menghindari gesekan dengan pasukan pendudukan Israel, dan bekerja sama dengan instruksi dari penyelenggara acara.”
Pernyataan itu juga meminta peserta yang berjumlah ribuan massa untuk menghindari mengenakan pakaian khusus, dan tidak mengambil foto atau menggunakan ponsel mereka.
Hoda Abdel-Hamid dari Al Jazeera melaporkan dari Gaza, ketegangan meningkat karena semakin banyak orang Palestina yang datang ke dekat perbatasan, tetapi tampaknya militer Israel menunjukkan peningkatan keberadaannya dibandingkan dengan pekan lalu.
“Mereka masih menggunakan peluru tajam dan peluru berkecepatan tinggi yang tidak membunuh tetapi melukai pengunjuk rasa,” kata Abdel-Hamid. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)