Jalur Gaza, 10 Jumadil Awwal 1436/1 Maret 2015 (MINA) – Salah satu petinggi gerakan Hamas, Gazi Hamad menilai, keputusan Mesir yang menganggap gerakan Hamas sebagai kelompok teroris sebagai ‘lampu hijau’ bagi pendudukan Israel untuk menyerang Gaza.
Dia menyatakan keputusan Mesir itu sangat tidak tepat bagi kepentingan negara itu sendiri.
Menurutnya, keputusan itu secara tidak langsung telah memusuhi sikap resmi pemerintah dan warga Arab serta menganggap terkesan sebuah lelucon dan sandiwara.
“Keputusan pengadilan urusan mendesak (Mesir) adalah hal yang berbahaya dan tidak bisa ditolerir karena keputusan tersebut membahas nasib seluruh penduduk Gaza dan bukan hanya Hamas,” kata Hamad dalam pernyataan yang disampaikannya melalui stasiun radio lokal Al-Aqsha, Sabtu (28/2) sore, sebagaimana dilaporkan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Dia juga menyinggung pernyataan Nabil Al-Arabi, Sekretaris Jendral Liga Arab yang mengatakan secara gamblang bahwa Hamas adalah gerakan perlawanan bukan terorisme.
Dalam kesempatan tersebut Hamad menegaskan kembali gerakan Hamas tidak pernah mencampuri urusan internal negara-negara Arab mana pun terutama Mesir.
“Kami tidak memerangi musuh selain Zionis, dan tujuan kami hanyalah untuk membebaskan diri kami dari penjajahan,” tegas Hamad.
Dia menambahkan, keputusan Mesir itu bukan tiba-tiba dan mengejutkan, akan tetapi telah melalui berbagai rangkaian panjang dari tindakan hasutan.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
“Selanjutnya apabila Hamas memang teroris, maka hal tersebut berarti bahwa seluruh warga Palestina adalah teroris,” ujar Hamad.
Sementara petinggi gerakan Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri, mengajak seluruh pihak Arab agar segera bertindak untuk memperbaiki runtuhnya peran Mesir dalam isu Palestina. (L/K02/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza