Washington, MINA – Gedung Putih pmengatakan, pihaknya tidak terlibat dalam insiden pemadaman listrik di situs nuklir Iran dan menolak mengomentari tuduhan Teheran terhadap Israel yang dituding menyabotase fasilitas Natanz, MEMO melaporkan.
“AS tidak terlibat dengan cara apa pun,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, Senin (12/4), menanggapi pertanyaan tersebut. “Kami tidak menambahkan spekulasi tentang penyebab atau dampaknya.”
Iran telah berjanji akan membalas dendam atas apa yang digambarkannya sebagai tindakan “terorisme nuklir”, yang menyebabkan pemadaman listrik di salah satu ruang produksi di pabrik pengayaan uranium.
Israel dengan keras menentang kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan negara-negara besar, sebuah kesepakatan yang coba dihidupkan oleh Iran dan pemerintahan baru Presiden AS Joe Biden, setelah Presiden AS Donald Trump mengabaikannya tiga tahun lalu.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
Beberapa media Israel mengutip sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, layanan mata-mata Israel Mossad berhasil melakukan operasi sabotase di kompleks bawah tanah.
Israel, yang keberadaannya tidak diakui Iran, belum secara resmi mengomentari insiden tersebut.
Pembicaraan kesepakatan nuklir 2015 yang dinilai “konstruktif” pekan lalu di Wina, oleh Iran tidak membuahkan hasil.
Pembicaraan diperkirakan akan dilanjutkan pada Rabu (14/4) di Wina. Psaki mengatakan dia mengharapkan pembicaraan itu “alot dan lama.” (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York
Mi’raj News Agency (MINA)