Washington, MINA – Pasukan AS di Suriah utara tidak akan lagi berada di dekat perbatasan Turki dan juga tidak akan mendukung “operasi yang telah direncanakan” Ankara ke negara konflik itu, Gedung Putih mengatakan pada Ahad (6/10).
“Turki akan segera bergerak maju dengan operasinya yang telah lama direncanakan ke Suriah utara. Angkatan Bersenjata Amerika Serikat tidak akan mendukung atau terlibat dalam operasi itu,” kata Gedung Putih, demikian Nahar Net melaporkan.
Pernyataan itu muncul setelah panggilan telepon Presiden AS Donald Trump kepada rekannya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
“Turki sekarang akan bertanggung jawab atas semua pejuang ISIS di daerah yang dikuasai selama dua tahun terakhir setelah kekalahan ‘Kekhalifahan’ oleh Amerika Serikat,” kata pernyataan itu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebelumnya di hari itu, Erdogan dan Trump sepakat dalam panggilan telepon untuk bertemu di Washington bulan depan guna membahas pengadaan “zona aman” di Suriah utara, kata Kepresidenan Turki.
Erdogan juga menyatakan “frustrasinya atas kegagalan birokrasi militer dan keamanan AS” untuk mengimplementasikan kesepakatan Agustus yang menetapkan zona penyangga di perbatasan Turki.
Washington sebelumnya telah berusaha untuk menghentikan operasi Turki terhadap milisi Kurdi Suriah yang didukung AS.
AS bekerja erat dengan milisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi untuk merebut kembali wilayah-wilayah dari ISIS. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)