Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gedung Putih: Presiden Donald Trump Derita Insufisiensi Vena Kronis

Widi Kusnadi Editor : Bahron Ans. - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

Presiden AS Donald Trump. (Foto: X)

Washington, MINA – Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, didiagnosis menderita chronic venous insufficiency atau insufisiensi vena kronis, sebuah kondisi kesehatan yang diketahui setelah ia mengalami pembengkakan pada kaki.

Dalam pernyataan resminya, Gedung Putih menyatakan bahwa hasil pemeriksaan medis menyimpulkan kondisi tersebut tidak membahayakan secara serius, namun tetap memerlukan pemantauan rutin oleh tim medis kepresidenan.

Menurut Dr. Jeremy Faust, dokter emergensi dari Harvard Medical School, insufisiensi vena kronis terjadi ketika katup di dalam pembuluh vena tidak bekerja dengan baik, sehingga darah yang seharusnya kembali ke jantung malah tertahan di kaki atau bagian tubuh lainnya. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan hingga munculnya varises.

“Pada dasarnya ini bukan informasi yang mengkhawatirkan, dan tidak mengejutkan,” ujar Dr. Faust seperti dikutip CNN, Ahad (21/7/2025).

Baca Juga: Zelensky Usulkan Perundingan Damai Baru dengan Rusia, Desak Gencatan Senjata

Lebih lanjut Dr. Faust menjelaskan, kondisi ini kerap dialami oleh orang berusia lanjut. Sekitar 150.000 orang di Amerika Serikat didiagnosis insufisiensi vena kronis setiap tahun, dan prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia.

Insufisiensi vena kronis umumnya tidak mengancam jiwa, namun jika tidak ditangani dapat menimbulkan ketidaknyamanan seperti bengkak, rasa berat di kaki, kram malam, serta perubahan warna kulit. Dalam beberapa kasus, dapat berujung pada luka kronis di kaki.

Untuk menangani kondisi ini, biasanya pasien dianjurkan untuk memakai kaus kaki kompresi, rutin berolahraga ringan, menjaga berat badan ideal, serta menghindari berdiri atau duduk terlalu lama. Dalam kondisi lebih parah, bisa dilakukan prosedur medis seperti terapi laser atau pembedahan untuk memperbaiki fungsi vena. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 80.000 Orang di London Tuntut Pemerintah Inggris Berhenti Dukung Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda