Washington, MINA – Para pejabat AS telah menarik kembali pernyataannya setelah Presiden Joe Biden mengklaim telah melihat “gambar yang dikonfirmasi” yang menunjukkan pejuang Palestina “memenggal kepala anak-anak” di Israel.
Dikutip dari rt.com, para pejabat menjelaskan bahwa mereka tidak melihat gambar apa pun dan hanya menyampaikan klaim dari pemerintah Israel dan laporan media.
Meskipun Biden menyatakan dalam pidatonya kepada para pemimpin Yahudi pada hari Rabu (11/10) bahwa dia terkejut dengan foto-foto yang menggambarkan tindakan brutal terhadap bayi-bayi Israel, Juru Bicara Gedung Putih kemudian mengatakan kepada Washington Post bahwa para pejabat tidak mengetahui gambar-gambar yang diklaim telah dilihat oleh Presiden tersebut.
Mereka menambahkan bahwa mereka tidak memiliki konfirmasi independen atas laporan bahwa anak-anak dipenggal selama serangan Hamas di Israel akhir pekan lalu, meskipun Biden mengklaim telah melihat gambar yang “dikonfirmasi”.
Baca Juga: Netanyahu Tiba di AS untuk Bertemu dengan Trump
Ketika ditanya tentang klaim The Intercept, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka tidak dapat “mengonfirmasinya secara resmi,” tetapi menekankan bahwa “Anda dapat berasumsi bahwa hal itu terjadi dan mempercayai laporan tersebut.”
“Perempuan, anak-anak, balita, dan orang tua dibantai secara brutal sesuai dengan tindakan ISIS dan kami menyadari tindakan keji yang mampu dilakukan Hamas,” kata Juru Bicara IDF kepada outlet tersebut.
Sejumlah tuduhan serupa juga muncul setelah serangan mendadak oleh kelompok bersenjata Palestina pada Sabtu (7/10) lalu, termasuk fitnah bahwa para pejuang Palestina telah memperkosa wanita Israel.
Biden juga menggemakan tuduhan tersebut awal pekan ini, dengan mengatakan bahwa perempuan telah “diperkosa, diserang [dan] diarak sebagai piala.” Tuduhan tersebut juga masih belum terverifikasi, dengan Los Angeles Times menambahkan catatan editor pada opini baru-baru ini yang menyatakan bahwa “laporan tersebut belum dibuktikan.”
Baca Juga: Trump Berlakukan Tarif Dagang Tinggi kepada Kanada, Meksiko dan Tiongkok
IDF telah melancarkan gelombang serangan udara di Gaza sebagai pembalasan atas serangan yang dipimpin Hamas, menggempur daerah permukiman dan meratakan seluruh blok apartemen dalam beberapa serangan.
Menurut pejabat setempat, sekitar 1.200 orang telah tewas di Israel sejak Sabtu, dan setidaknya 1.100 orang di Gaza, di mana lebih dari 5.000 orang juga dilaporkan terluka. Blokade Israel yang sudah berlangsung lama di Gaza juga diperketat dalam beberapa hari terakhir, setelah pemerintah mendeklarasikan “blokade total” untuk menghentikan aliran makanan, bahan bakar, dan obat-obatan ke wilayah padat penduduk tersebut. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)