Madrid, MINA – Eropa menderita kegelapan yang melanda sejumlah negaranya saat terjadi listrik padam besar-besar sejak Senin siang (28/4). Kejadian tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern.
Blackout tersebut menyebabkan aktivitas sosial, ekonomi, hingga layanan publik lumpuh total, memicu kepanikan, serta pertanyaan besar tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Pemadaman listrik massal melanda negara-negara seperti Spanyol, Portugal, Jerman, Prancis, Italia, Austria, Belanda, dan sebagian besar wilayah Skandinavia. Peristiwa itu terjadi secara mendadak, tanpa peringatan, dan berlangsung serentak di berbagai titik—menyebabkan kegelapan merata mulai dari kawasan industri, pemukiman warga, hingga pusat pemerintahan.
Transportasi umum berhenti total. Kereta cepat yang biasa melintas antarkota dengan presisi waktu kini terhenti di tengah jalur. Bandara mengalami kelumpuhan sistem navigasi dan pencahayaan, memaksa penundaan serta pembatalan ratusan penerbangan. Penumpang terlantar di kereta dan lift.
Baca Juga: Maskapai Virgin Atlantic Tutup Permanen Penerbangan ke Israel
Rumah sakit menjalankan operasi darurat dengan sumber daya cadangan, sementara toko-toko dan supermarket terpaksa menutup lebih awal karena sistem kasir dan pendingin tidak berfungsi.
Di dunia digital, internet terputus di berbagai wilayah. Server-server pusat terganggu, sistem komunikasi publik dan layanan darurat lumpuh. Banyak warga terjebak dalam lift, stasiun bawah tanah, hingga kendaraan otomatis yang kehilangan kendali.
Para ahli energi menyebut kejadian itu sebagai salah satu blackout terbesar yang pernah menimpa Eropa dalam kurun waktu setengah abad.
Meski belum ada pernyataan resmi dari otoritas Uni Eropa, spekulasi mulai bermunculan. Beberapa menyebut adanya kegagalan besar dalam sistem transmisi antarnegara Eropa, sementara yang lain menduga serangan siber yang menyasar infrastruktur energi sebagai biang keladi.
Baca Juga: Tentara Pakistan Bunuh 17 Militan TTP Dalam Operasi Waziristan Utara
Perdana Menteri Portugal Luis Montenegro mengatakan, sumber pemadaman itu ‘mungkin di Spanyol’. Namun tak mau disalahkan, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan, semua penyebab potensial sedang dianalisis dan memperingatkan masyarakat untuk tidak berspekulasi karena risiko ‘informasi yang salah’.
Sebelumnya, operator jaringan listrik Portugal REN menyalahkan pemadaman listrik tersebut pada variasi suhu ekstrem, dan menyebabkan kedua negara tersebut tidak memiliki kereta, metro, lampu lalu lintas, ATM, sambungan telepon, dan akses internet.
Kepala Badan Energi Eropa menyampaikan bahwa penyelidikan sedang berlangsung. “Kami masih menelusuri titik awal gangguan. Kemungkinan besar ini bukan hanya soal teknis biasa,” ujarnya dalam keterangan pers yang disampaikan terbatas melalui saluran satelit darurat.
Sementara itu, warga di berbagai kota besar Eropa menyuarakan keresahan. Banyak yang mengeluhkan kurangnya kesiapsiagaan pemerintah dan minimnya informasi yang akurat. “Kami buta informasi. Bahkan ponsel kami mati. Ini seperti kembali ke abad pertengahan,” ujar Maria, warga Berlin yang mengaku menyulut lilin di tengah apartemennya yang gelap gulita.
Baca Juga: Wali Kota Chicago Dikecam oleh Komunitas Yahudi karena Pakai Keffiyeh
Di sisi lain, beberapa pengamat geopolitik mengaitkan blackout ini dengan ketegangan global dan potensi sabotase energi lintas negara. Terutama mengingat meningkatnya ketergantungan Eropa terhadap jaringan listrik lintas batas dan infrastruktur digital yang terintegrasi tinggi.
Jika benar terjadi serangan siber atau sabotase, maka peristiwa ini bisa menjadi titik balik penting dalam keamanan energi global. Tak hanya soal teknis, tapi menyangkut kedaulatan dan ketahanan nasional negara-negara Eropa dalam menghadapi era perang non-konvensional.
Meski listrik telah kembali menyala di sebagian besar Spanyol dan Portugal pada Selasa (29/4), tetapi penyebab pasti dari blackout tersebut masih menjadi misteri. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jet tempur F-18 senilai Rp1,17 T Milik Angkatan Laut AS Jatuh di Laut Merah