Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelar Kehormatan Pemimpin Myanmar Suu Kyi Dicabut

sajadi - Sabtu, 7 Maret 2020 - 10:17 WIB

Sabtu, 7 Maret 2020 - 10:17 WIB

5 Views

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi sebagai Ketua KTT ASEM di negaranya. (Foto: dok. Asia Times)

London, MINA – City of London Corporation (CLC) atau Pemerintah Kota London mencabut gelar kehormatan yang diberikan kepada Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi atas perlakuan terhadap minoritas Muslim Rohingya di Rakhine State.

“Keputusan hari ini yang belum pernah terjadi sebelumnya mencerminkan kecaman City Corporation atas pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan di Myanmar,” kata David Wootton, Ketua Komite CLC Urusan Kebebasan Kehormatan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (7/3).

Keputusan itu diambil pada Kamis (5/4), dalam sebuah pemungutan suara yang dilakukan anggota badan perwakilan terpilih yang mengelola pusat bersejarah London dan distrik keuangan.

Langkah itu diputuskan  menyusul kehadiran Suu Kyi sebagai pemimpin sipil Myanmar di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag pada Desember lalu. Ia membela negaranya atas tuduhan pembunuhan, pemerkosaan dan penjarahan terhadap masyarakat Rohingya.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

“Argumen untuk penghapusan penghargaan telah banyak diperkuat oleh hubungan dekat Aung San Suu Kyi dengan pemerintah Myanmar pada sidang (Den Haag), serta kurangnya tanggapan (serhadap surat-surat komite),” kata David.

Suu Kyi mendapatkan gelar kehormatan pada Mei 2017. Penghargaan tersebut diberikan atas perjuangan tanpa kekerasan selama bertahun-tahun untuk demokrasi dan dedikasinya menciptakan masyarakat yang dapat hidup dengan damai, aman dan bebas.

Mantan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, pemimpin gerakan anti-apartheid Nelson Mandela dan fisikawan Stephen Hawking merupakan tokoh yang mendapatkan penghargaan serupa. Aung San Suu Kyi menghadiri sendiri upacara penyerahan kehormatan tersebut selama tur Eropa.

Namun, saat itu ia sudah diprotes karena perlakuan pemerintah Myanmar terhadap warga Rohingya. Pada bulan Desember lalu di hadapan ICJ Suu Kyi mengatakan operasi pembersihan militer Myanmar di barat Negara Bagian Rakhine terhadap Rohingya adalah respon atas serangan milisi di daerah itu terhadap lusinan kantor polisi pada Agustus 2017. (T/RE1/P1)

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Dunia Islam