Jakarta, 23 Rabi’ul Awwal 1438/23 Desember 2016 (MINA) – Guna mengantisipasi gangguan keamanan pada masa liburan Natal dan Tahun Baru 2017, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyelenggarakan Operasi dengan sandi Lilin 2016, yang berlangsung selama 10 hari, mulai tanggal 23 Desember- 1 Januari.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, beberapa sasaran pengamanan diantaranya adalah terorisme, keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, karena ada arus mudik dan arus balik yang diperkirakan nantinya, demikian siaran pers Setkab yang diterima MINA.
Selain itu, masalah persediaan pangan, karena ada kerawanan peningkatan konsumsi sehingga akhirnya ada penimbunan. Pelanggaran-pelanggaran hukum penimbunan dapat mengakibatkan naiknya harga-harga barang. “Itu sudah dilakukan beberapa langkah koordinasi dengan sejumlah instansi terkait, termasuk juga dengan kelompok-kelompok masyarakat,” kata Tito di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (22/12) petang.
Presiden Joko Widodo mengarahkan Kepolisian agar memberikan perhatian khusus kepada masalah keamanan dan ancaman terorisme. Kapolri menjelaskan, Kepolisian dengan didukung oleh TNI sudah melaksanakan sejumlah operasi, baik di Poso maupun di beberapa tempat lain di Jakarta, di Medan, di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan di Batam. “Ada 3 kelompok yang sudah kita ungkap selnya,” ujarnya.
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam
Kapolri meyakini dengan penangkapan-penangkapan itu akan membuat kelompok-kelompok memikirkan kembali niatnya jika akan melakukan aksi terorisme. Namun demikian, Kapolri menegaskan, bahwa pihaknya juga akan terus aktif.
“Bapak Presiden telah memerintahkan tadi kepada Kapolri Bapak Panglima, Bapak Panglima, dan Kepala BIN untuk secara bersama-sama melakukan langkah-langkah pendeteksian dan upaya-upaya untuk melakukan pencegahan, serta penindakan, seandainya bila ditemukan, kelompok-kelompok ini akan melakukan rencana serangan teror,” ungkap Tito.
Mengenai jumlah petugas yang diterjunkan dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru ini, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, seluruh Indonesia 155.000 personel. Rinciannya, lanjut Tito, Polrinya lebih kurang 85.000, TNI nya 15.000, sisanya lebih kurang 50.000 dari instansi lain, Satpol PP, Linmas, Kesehatan, kemudian dari Kementerian Perhubungan, dan lain-lainnya.
Namun Tito berharap kepada masyarakat untuk meyakini bahwa situasi, insya Allah, akan tenang. “Insya Allah tidak ada apa-apa. Mari kita bekerja bersama-sama sehingga perayaan Natal bagi saudara-saudara kita umat Kristiani dan Tahun Baru ini dapat dilaksanakan berjalan dengan lancar. Silakan menikmati Tahun Baru dan Natal, sementara kami akan terus bekerja keras,” tuturnya.
Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa
Fokus pengamanannya sendiri, menurut Kapolri, yang paling utama di terorisme, terutama Jakarta dan Bali. Kemudian kita juga mewaspadai arus mudik terutama. “Arus mudik ini Brexit, kita waspadai, jalur-jalur Cipali, tol Cipali sampai dengan ke Bandung dan kemudian jalur udara, laut saya kira enggak ada masalah,” ungkapnya. (T/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kumpulan Khutbah Jumat tentang Bahaya Judi Online Dikebut