Jakarta, 10 Safar 1438/10 November 2016 (MINA) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputra kepada tiga tokoh yang dianggap telah berjasa besar bagi bangsa Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/11) siang, dalam rangka peringatan Hari Pahlawan.
Tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional adalah almarhum Kiai Haji Raden As’ad Syamsul Arifin (putra ulama besar Madura, Jawa Timur, KH Syamsul Arifin, pendiri Nahdlatul Ulama), demikian siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pemberian gelar pahlawan nasional ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 90/TK/Tahun 2016 tentang penganugerahan gelar Pahlawan Nasional.
Kepala Biro Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Laksma TNI Suyono Thamrin dalam siaran persnya menyebutkan, alm KH Raden As’ad Syamsul Arifin pernah memimpin dan melakukan perjuanan bersenjata atau perjuangan politik untuk mencapai, merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan bangsa.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan,” kata Suyono.
Selain itu, Presiden juga menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputra Utama yang ditetapkan dengan keputusan Presiden RI Nomor 91/TK/ Tahun 2016 tanggal 3 November 2016 kepada Mayjen TNI (Purn) Andi Mattalatta (tokoh pejuang asal Sulawesi Selatan), dan Letkol (Inf) Anumerta M Sroedji (tokoh pejuang asal Provinsi Jawa Timur). (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan