Pati, MINA – Suasana mencekam menyelimuti Alun-alun Kabupaten Pati Jawa Tengah (Jateng) sejak pagi tadi. Ribuan massa dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu memadati lokasi dengan wajah penuh amarah, membawa spanduk dan meneriakkan tuntutan pengunduran diri Bupati Sudewo, Rabu (13/8).
Teriakan “Bupati Sudewo Lengser!” bergema keras, memecah keheningan pagi di depan Kantor Bupati Pati. Massa mulai berdatangan sejak pukul 08.20 WIB, dengan sebuah truk tronton yang dijadikan panggung orasi menghadap langsung ke gerbang kantor bupati yang dijaga ketat aparat.
Dari atas truk, Koordinator Aliansi, Husein, berapi-api menuntut Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.
“Hari ini, Bupati Sudewo harus lengser! Demi rakyat Pati, turunlah dengan ikhlas!” serunya, disambut sorak dan tepuk tangan ribuan massa.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Rabu Ini Berawan dan Diguyur Hujan Menjelang Malam
Aksi ini menjadi puncak kemarahan publik setelah sejumlah kebijakan kontroversial dikeluarkan, seperti kenaikan PBB hingga 250%, kebijakan 5 Hari Sekolah yang memicu PHK guru honorer, pemutusan kerja ratusan pegawai RSUD RAA Soewondo tanpa pesangon.
Teguh Istyanto, Koordinator Donasi Aliansi, menyebut kebijakan PHK itu ironis. “Alasannya efisiensi, tapi nyatanya pegawai lama dipecat tanpa pesangon, sambil merekrut karyawan baru!” tegasnya.
Aksi ini membuat pusat kota Pati macet total. Polresta Pati mengalihkan arus lalu lintas di sejumlah titik, termasuk: Jalan Tondonegoro, R.A. Kartini, Kyai Saleh, Rogowongso, Simpang 4 Kalinyar dan Simpang 3 Taruna Motor.
Kasat Lantas Polresta Pati, Kompol Riki Fahmi Mubarok, mengimbau warga menghindari area Alun-alun. “Ini demi keamanan dan kelancaran bersama,” tegasnya.
Baca Juga: Indonesia Sambut Langkah Australia Akui Negara Palestina
Hingga siang, massa masih bertahan. Sorakan “Lengser!” terus bergema, menandakan ketegangan politik di Pati belum berakhir. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puan Surati PBB, Desak Tindakan Nyata Atasi Krisis Kemanusiaan di Gaza