Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelombang Pertama 50 Pasien Luka dan Sakit Keluar Gaza Lewat Perbatasan Rafah

sri astuti Editor : Rana Setiawan - 21 detik yang lalu

21 detik yang lalu

0 Views

Perbatasan Rafah. (Foto: Jaridah Al-Quds)

Rafah, MINA – Sebanyak 50 orang yang terluka dan sakit dari Jalur Gaza, ditemani oleh rekan-rekan mereka, melakukan perjalanan melalui penyeberangan Rafah pada Sabtu (1/2) sebagai bagian dari gelombang pertama sejak penyeberangan itu ditutup sepenuhnya pada Mei 2024.

Media Mesir melaporkan persiapan sedang dilakukan untuk menerima korban Palestina, dengan bus-bus disiapkan untuk mengangkut mereka ke penyeberangan Rafah melalui Organisasi Kesehatan Dunia, Almayadeen melaporkannya.

Perjanjian gencatan senjata antara Perlawanan Palestina dan pendudukan Israel, yang berlaku sejak 19 Januari 2025, mengizinkan 50 pasien setiap harinya untuk keluar melalui penyeberangan Rafah.

Menurut perjanjian tersebut, penyeberangan Rafah akan beroperasi di bawah pengawasan Misi Keamanan Uni Eropa (EUBAM), bersama dengan perwakilan Palestina dari Gaza yang tidak berafiliasi dengan Hamas.

Baca Juga: Brigade Al-Qassam Kembali Bebaskan Tiga Sandera Israel

Perwakilan tersebut kemungkinan terkait dengan Otoritas Palestina tetapi tanpa perwakilan resmi.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan pada hari Jumat bahwa kelompok pertama yang terdiri dari 50 pasien, orang yang terluka, dan pendamping mereka akan berangkat untuk melakukan perjalanan melalui penyeberangan darat Rafah.

Sehubungan dengan hal itu, Uni Eropa mengumumkan dimulainya kembali misi sipil untuk memantau penyeberangan perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, sebagaimana dikonfirmasi oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas.

Awal pekan ini, Gubernur Sinai Utara Khaled Mojawer mengumumkan bahwa penyeberangan perbatasan Rafah akan dibuka kembali untuk menerima warga Palestina yang terluka dan sakit untuk dirawat di rumah sakit Mesir.

Baca Juga: Komandan Deif dan Pemimpin Perlawanan Hancurkan Mitos “Israel Tak Terkalahkan”

Berbicara saat konferensi pers di dekat penyeberangan Rafah selama kunjungannya pada hari Selasa, Mojawer menyatakan “sisi Mesir dari penyeberangan tersebut 1000% siap,” sementara sisi Palestina akan beroperasi dalam beberapa hari, karena pekerjaan perbaikan sedang berlangsung setelah kerusakan yang disebabkan selama perang Israel di Gaza.

Ia mengatakan delegasi Uni Eropa akan memantau penyeberangan di sisi Palestina berkoordinasi dengan otoritas Palestina, sedangkan sisi Mesir akan tetap berada di bawah kendali penuh Mesir.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Akan Bebaskan Tiga Sandera dengan Imbalan 183 Tahanan Palestina

Rekomendasi untuk Anda