Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cuaca Ekstrem di Pantai Utara, Ribuan Nelayan Berhenti Melaut

Widi Kusnadi Editor : Rendi MS - Sabtu, 7 Desember 2024 - 21:24 WIB

Sabtu, 7 Desember 2024 - 21:24 WIB

14 Views

grayscale photo of 2 person riding on boat on water
Ilustrasi nelayan di pinggir laut.

Semarang, MINA – Cuaca ekstrem di perairan Laut Jawa, ditandai gelombang tinggi, hujan dan angin kencang, mengakibatkan ribuan nelayan di pantai utara (Pantura) Jawa Tengah berhenti melaut untuk sementara waktu.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Diyar Susanto mengatakan, cuaca ekstrem di pantai utara Jawa biasa terjadi pada Desember, Januari, dan Februari.

Para nelayan di pantura menyebut cuaca seperti saat ini dengan Musim Baratan, biasanya terjadi dalam beberapa bulan sejak Desember hingga Februari, sehingga para nelayan memilih beristirahat melaut.

Koordinator Unit Siaga SAR Rembang, Ahmad Nurzain menyampaikan, gelombang tinggi di perairan utara saat ini membuat seluruh kekuatan bersiaga.

Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan

Kantor UPP Kelas II Jepara telah memberikan peringatan dini terhadap gelombang kepada seluruh nahkoda kapal agar tidak melaut untuk beberapa waktu hingga situasi stabil kembali.

Ribuan perahu dan kapal nelayan memilih bersandar di sejumlah pelabuhan dan muara sungai di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Rembang, Pati, Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang dan Pekalongan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan

Rekomendasi untuk Anda

grayscale photo of 2 person riding on boat on water
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia