Jakarta, MINA — Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,4 mengguncang Kabupaten Sarmi, Papua, Selasa (12/8) pukul 15.24 WIB. Gempa mengakibatkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan.
Berdasarkan data rekaman seismik, episentrum gempa berada di laut pada koordinat 1,90 Lintang Selatan (LS) dan 138,99 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 13 kilometer. Gempa susulan M 5,1 terjadi pukul 16.43 WIB di lokasi berdekatan, dengan kedalaman 19 kilometer.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Barkah Wisnu Raditya mengatakan, gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Sarmi dengan kekuatan M 6,3 itu mengakibatkan sejumlah bangunan rusak. Baca juga: Gempa Bumi 6,3 M Guncang Sarmi, Papua
“Kami dapat laporan bahwa satu bangunan gereja alami kerusakan dan satu buah jembatan juga mengalami kerusakan pasca-gempa bumi yang terjadi,” ujarnya dalam keterangan di Entrop Jayapura, Rabu (13/8).
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,6 Guncang Sarmi Papua.
Sebagai informasi, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, guncangan kuat dirasakan 2–3 detik di wilayah Kabupaten Sarmi.
“Warga panik dan berhamburan keluar rumah,” ujarnya.
BPBD Kabupaten Sarmi melaporkan bahwa daerah terdampak meliputi Distrik Pantai Timur dan Distrik Sarmi, termasuk Kampung Dabe dan Kampung Burtin.
Kerusakan sementara yang tercatat antara lain dua unit rumah rusak, satu fasilitas ibadah (gereja) rusak, pasar rakyat Kampung Keder rusak, satu jembatan rusak, dan satu kendaraan roda empat mengalami kerusakan kaca depan akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Data korban jiwa masih dalam proses pendataan.
Baca Juga: Validasi Terjemahan Al-Quran Bahasa Makassar Rampung, Siap Uji Publik
BNPB mengimbau warga untuk tetap tenang dan waspada terhadap gempa susulan.
“Segera cari tempat aman, hindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh, dan siapkan tas siaga bencana,” pesan Abdul Muhari.
Ia juga menyarankan masyarakat mematikan aliran listrik, gas, dan air jika diperlukan untuk mencegah kebakaran atau kebocoran.
Selain itu, warga diminta mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG, BNPB, dan BPBD, serta tidak terpancing oleh berita yang belum terverifikasi. []
Baca Juga: Tujuh Bencana Baru Indonesia, BNPB Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem
Mi’raj News Agency (MINA)