Dompu, NTB, 27 Syawwal 1437/1 Agustus 2016 (MINA) – Gempa bumi berkekuatan 5,7 SR pada kedalaman 22 km di 63 km arah barat laut Kabupaten Dompu, NTB, pada Senin (1/8) pukul 06.40.01 WIB, menyebabkan Gunung Rinjani meletus.
Gempa yang semula berkekuatan 5,6 SR pada kedalaman 18 km, dan segera dikoreksi oleh BMKG. Guncangan tersebut dirasakan masyarakat di Desa Tembalun di sekitar lereng Gunung Rincani dengan intensitias 3 MMI.
Adanya guncangan gempa menyebabkan tekanan dari dalam perut Gunung Rinjani sehingga menimbulkan letusan, demikian yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Rinjani PVMBG, secara visual letusan tidak terdeteksi karena tertutup kabut. Sementara itu, berdasarkan pantauan satelit Himawari dari BMKG pada pukul 11.50 WIB terdeteksi distribusi awan ke selatan. Pada pukul 13.00 WIB hingga 15.00 Wib, abu vulkanik menyebar ke Tenggara-Barat Laut di Lombok bagian selatan.
Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa
Akibat letusan gunung yang menyebabkan sebaran abu vulkanik hingga di Bandara Internasional Lombok membuat otoritas bandara dan Kementerian Perhubungan menutup operasional Bandara Internasional Lombok terhitung mulai Senin (1/8) pukul 16.55 WITA hingga Selasa (2/8) pukul 10.00 WITA.
Penutupan dilakukan dengan pertimbangan keselamatan penerbangan karena pilot tidak dapat secara visual mendeteksi VA setelah periode sunset. Pertimbangan lain, adanya material abu vulkanik dapat menganggu mesin pesawat terbang.
Aktivitas vulkanik Gunung Rinjani masih Normal. Pengamatan secara visual oleh PVMBG hingga pukul 17.30 WIB tidak terlihat adanya kepulan asap di puncak kawah. Tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Rinjani.
Rekomendasi masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas pendakian atau berkunjung di dalam radius 1,5 km dari kawah Gunung Rinjani dengan puncak Barujari yang terletak di dalam kaldera Rinjani.(T/P004/M09/R05)
Baca Juga: Perintah Membaca Sebelum BebasKan Al-Aqsa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)