Halabjah, Irak, MINA – Gempa berkekuatan 7,3 pada skala Richter melanda wilayah perbatasan antara Irak dan Iran, menewaskan puluhan orang di pihak Iran dan melukai ratusan lainnya, menurut media pemerintah.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa dahsyat pada Ahad (12/11) melanda dekat Halabjah, tenggara Sulaymaniyah, sebuah kota di wilayah semiotonomi Kurdi di Irak utara.
Guncangan, yang dirasakan hingga di Qatar, terjadi pukul 21:18 waktu setempat. Pusat gempa berada pada kedalaman 33,9 km, Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA.
Kantor berita Iran, ISNA, mengatakan setidaknya 61 orang tewas dan 300 lainnya cedera di Provinsi Kermanshah di perbatasan Irak.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Sebagian besar korban diyakini berada di Kota Sarpol-e Zahab, Iran, di dekat perbatasan Irak.
Media Iran mengatakan tim penyelamat telah dikerahkan di daerah tersebut di tengah kekhawatiran jumlah korban tewas akan meningkat.
Sebelumnya, pada Ahad, Faramarz Akbari, Gubernur Kota Qasr-e Shirin, mengatakan kepada kantor berita IRNA yang dikelola Iran bahwa setidaknya ada dua korban jiwa.
Dia juga mengatakan bahwa perkiraan kerusakan masih belum bisa ditentukan karena pemadaman listrik yang meluas.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dilintasi oleh beberapa garis patahan utama, Iran adalah salah satu negara yang paling aktif secara seismik di dunia.
Pada tahun 2003, sebuah gempa berkekuatan 6,6 pada skala Richter meratakan kota bersejarah Bam di tenggara Iran, menewaskan sekitar 26.000 orang.
Di sisi lain perbatasan, pejabat Sulaymaniyah mengumumkan keadaan darurat pada dini hari Senin (13/11) untuk menilai akibat gempa tersebut, menurut media Kurdi.
Imran Khan dari Al Jazeera, yang melaporkan dari ibu kota Irak, Baghdad, mengatakan mobil terjebak macet di kota saat bangunan mulai bergoyang.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Baghdad tidak rentan terhadap gempa bumi sehingga ketika orang-orang mulai berhamburan keluar, guncangan itu terlihat jelas di hadapan kita,” katanya.
“Selama beberapa detik pertama, saya benar-benar mengira sebuah ledakan telah terjadi, tapi saat terus berlanjut – sampai satu menit – saya menyadari itu adalah gempa bumi,” tambahnya.
Gambar dan cuplikan yang dipublikasikan di media sosial menunjukkan orang menyelamatkan diri di jalanan Sulaymaniyah sementara interior bangunan bergetar. (T/R11/RS3)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Miraj News Agency (MINA)