Gempa Iran-Irak, Sekitar 400 Meninggal

Reruntuhan bangunan di Qasr-e Shirin, Provinsi Kermanshah, setelah gempa berkekuatan 7,3 skala Richter pada 12 November 2017. (Foto: Press TV)

 

Gempa berkekuatan 7,3 skala richter melanda wilayah perbatasan antara dan Irak, menewaskan sekitar 400 orang, hampir semuanya di Iran. Lebih dari 6.000 lainnya juga terluka.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa yang terjadi sekitar pukul 09.19 waktu setempat pada Ahad, 12 November 2017. Pusat gempa berada 32 kilometer selatan kota Halabja di Kurdistan Irak dan tepat di seberang perbatasan dari Iran.

Namun korban tertinggi terjadi di kota Sarpol-e Zahab, di Provinsi Kermanshah di Iran.

Menurut data resmi, 395 orang Iran dipastikan tewas pada Senin siang, 13 November. Lebih dari 6.650 lainnya juga terluka.

Organisasi Penanggulangan Bencana Nasional Iran mengatakan, pemadaman listrik telah dilaporkan di Provinsi Kermanshah. Sejumlah desa di Iran barat juga telah mengalami kehancuran berbagai tingkat.

Ali Khamenei perintahkan operasi penyelamatan cepat

Segera setelah gempa terjadi, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengeluarkan sebuah pesan yang meminta semua pejabat dan institusi Iran segera membantu orang-orang yang terdampak.

Pemimpin tersebut mengatakan bahwa seluruh kemampuan di negara tersebut harus digunakan dengan cepat untuk mencegah kenaikan korban tewas lebih lanjut.

Ayatollah Khamenei meminta Angkatan Bersenjata Iran untuk membantu menyingkirkan puing-puing dan memindahkan korban ke pusat-pusat kesehatan.

Secara terpisah, Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara di telepon dengan Menteri Dalam Negeri Iran Abdolreza Rahmani-Fazli pada Ahad malam. Presiden Rouhani kemudian mengeluarkan arahan penting untuk memfasilitasi dan mempercepat operasi penyelamatan.

Tiga hari masa berkabung telah diumumkan di Kermanshah.

Gempa tersebut dirasakan di kota-kota di beberapa provinsi Iran lainnya, termasuk di ibu kota Teheran.

Gempa tersebut juga mengguncang provinsi Iran Kordestan, Ilam, Khuzestan, Hamedan, Azarbaijan Barat, Azarbaijan Timur, Lorestan, Qazvin, Zanjan, dan Qom.

Guncangan juga dirasakan di negara-negara regional lainnya, termasuk Turki, Kuwait, Armenia, Yordania, Lebanon, Arab Saudi, Qatar, dan Bahrain.

Namun korban dan kerusakan hanya terbatas pada Iran dan Irak.

Pemerintah dan pejabat militer turun

Presiden Rouhani dijadwalkan melakukan perjalanan ke Provinsi Kermanshah untuk mengawasi pekerjaan penyelamatan pada hari Selasa, 14 November.

Menteri Dalam Negeri Rahmani-Fazli dan Menteri Kesehatan Hassan Ghazizadeh Hashemi telah terbang ke Kermanshah untuk secara pribadi mengawasi operasi penyelamatan.

Panglima Mayor Jenderal Iran Abdolrahim Mousavi juga tiba di Sarpol-e Zahab, salah satu daerah yang terkena dampak paling parah, untuk mengawasi operasi penyelamatan tentara di wilayah tersebut.

Komandan Utama Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari juga terjun ke Sarpol-e Zahab.

Begitu juga dengan Kapala Kepolisian Iran Brigadir Jenderal Hossein Ashtari.

Pekerjaan penyelamatan

Warga Iran menangisi keluarganya yang meninggal oleh gempa berrkekuatan 7,3 SR, Ahad, 12 November 2017. (Foto: Tasnim News Agency)

Penanggap pertama menggunakan anjing pelacak untuk mencari korban potensial di bawah reruntuhan.

Rumah sakit di Teheran telah diberi peringatan untuk merawat orang-orang yang terluka yang dipindahkan ke ibu kota. Setidaknya 43 ambulans, empat bus ambulans, dan 130 teknisi darurat telah ditempatkan di Bandara Mehrabad di Teheran untuk pengiriman cepat korban ke rumah sakit.

Lebih dari 100 petugas medis juga telah dikirim ke daerah bencana. Angkatan Udara Iran juga telah mengerahkan helikopter untuk mempercepat pemindahan orang-orang yang terluka.

Orang-orang Iran telah berduyun-duyun ke cabang-cabang Organisasi Transfusi Darah untuk menyumbangkan darah.

Ucapan belasungkawa

Sementara itu, pejabat asing telah menyatakan belasungkawa dan simpati kepada pemerintah Iran dan orang-orang yang mengalami gempa bumi.

Di antaranya adalah Duta Besar Jerman untuk Iran Michael Klor-Berchtold, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim, Perwakilan Tinggi Uni Eropa Federica Mogherini, dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.

Di Irak

Sementara itu, laporan mengatakan 11 orang telah terbunuh di Irak. Sekitar 130 warga Irak juga terluka.

Di Irak, kerusakan paling luas terjadi di kota Darbandikhan, 75 kilometer sebelah timur kota Sulaymaniyah, di Daerah Kurdistan.

Menurut Menteri Kesehatan Kurdistan, Rekam Hama Rasheed, lebih dari 30 orang terluka di kota tersebut. “Situasinya sangat kritis,” katanya. (A/RI-1/RS2)

Sumber: Press TV

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.