Ankara, MINA – Korban tewas akibat gempa bumi 6,5 SR yang mengguncang Turki timur pada Jumat (24/1) telah meningkat menjadi 29 orang dan 1.243 lainnya terluka, Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) melaporkan.
Gempa bumi terjadi pada Jumat malam pukul 8:55 waktu setempat (1755 GMT) di provinsi Elazig pada kedalaman 6,75 kilometer dan diikuti 401 gempa susulan, menurut AFAD.
Institut Penelitian Kandilli dan Penelitian Gempa Bumi Kandilli Universitas Bogazici telah merevisi besarnya getaran dari 6,8 menjadi 6,5 pada Skala Richter (SR). China Org melaporan Ahad (26/1).
AFAD mencatat bahwa operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di puing-puing tiga bangunan di pusat kota.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Siaran nasional Turki menunjukkan cuplikan langsung penyelamat yang menarik seseorang keluar dari reruntuhan 20 jam setelah gempa.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan perawatan 128 orang terus dilakukan di rumah sakit, dan 34 di antaranya dirawat intensif, tetapi tidak ada yang dalam kondisi kritis.
Sementara itu, total 814 tahanan di sebuah penjara di provinsi tetangga Adiyaman dipindahkan ke penjara lain di wilayah tersebut setelah kerusakan parah terdeteksi di gedung itu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, sementara itu, membatalkan kegiatannya di Istanbul dan melakukan perjalanan ke Elazig.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Dia menghadiri pemakaman seorang ibu dan anak yang kehilangan nyawa mereka di bawah reruntuhan gedung mereka yang runtuh. Erdogan juga mengunjungi beberapa orang yang terluka di rumah sakit.
Kota Istanbul dan beberapa kota lainnya di seluruh negeri meluncurkan kampanye bantuan, mengumumkan daftar barang-barang yang paling dibutuhkan untuk para korban gempa bumi melalui media sosial. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas