Sumenep, MINA – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo M6,4 mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada Kamis (11/10) pukul 01.57 WIB. Data sementara dampak gempa dilaporkan tiga warga Sumenep meninggal dunia dan beberapa rumah mengalami kerusakan.
“Saat terjadi gempa para korban sedang tidur, tiba-tiba gempa mengguncang dan rumah roboh sehingga korban tidak bisa menyelamatkan diri,” jelas Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam siaran tertulis yang diterima MINA Kamis (11/10).
Tiga orang meninggal dunia berasal dari Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Nuril Kamiliya, H. Nadhar dan Laki-laki dewasa yang masih identifikasi.
BMKG melaporkan pusat gempa terletak pada koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur pada kedalaman 12 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengkonfirmasi dampak gempa ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur. Daerah yang terparah adalah di Kecamatan Gayam Kabupaten Semenep Jawa Timur.
Selain itu beberapa rumah mengalami kerusakan. BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Sumenep masih melakukan pendataan.
Gempa M6,4 yang kemudian telah dimutakhirkan menjadi M6,3 oleh BMKG terasa di seluruh wilayah Jawa Timur meliputi Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kab. Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kab. Pasuruan Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang, Kab. Malang, Kab. Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kab. Mojokerto, dan Kota Mojokerto.
Guncangan gempa dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di Sumenep dan Situbondo selama 2-5 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Sedang di daerah lain gempa dirasakan sedang selama 2-5 detik.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Berdasarkan analisis peta, gempa dirasakan ringan hingga sedang. Secara umum tidak banyak dampak kerusakan akibat gempa. (R/Sj/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama