Jakarta, MINA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,7 mengguncang Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/9).
Dalam keterangan resminya, BMKG menyebut pusat gempa berada di 46 kilometer timur laut Banyuwangi, pada koordinat 7,82 Lintang Selatan (LS) dan 114,47 Bujur Timur (BT). Gempa terjadi pukul 16.04 WIB dengan kedalaman 12 kilometer di bawah permukaan laut.
Hingga saat ini, mekanisme pergerakan sumber gempa masih dalam kajian lebih lanjut. Namun, indikasi awal mengarah pada aktivitas sesar lokal atau zona subduksi di sekitar kawasan tersebut.
“Gempa ini tidak berpotensi tsunami, namun kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik,” demikian pernyataan BMKG, Kamis sore.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Selasa Ini Tidak Sehat bagi Kelompok Rentan
BMKG juga meminta masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya, serta mengandalkan informasi resmi dari BMKG dan pihak berwenang lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan terkait dampak kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut.
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan gempa di dunia karena berada di pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Khusus di wilayah selatan Jawa, aktivitas gempa sering kali disebabkan oleh zona subduksi, di mana Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Baca Juga: BMKG: Jakarta Didominasi Berawan, Hujan Ringan di Selatan dan Timur
Banyuwangi dan sekitarnya termasuk kawasan dengan aktivitas seismik yang cukup tinggi, sehingga masyarakat diimbau selalu siap menghadapi potensi gempa.
BMKG terus meningkatkan sistem pemantauan gempa dan tsunami, serta melakukan edukasi kepada masyarakat agar dapat melakukan evakuasi mandiri dengan cepat ketika terjadi bencana. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Muslimat Jabodetabek Bahas Peran Muslimah dalam Perjuangan Pembebasan Masjidil Aqsa dan Palestina