Petropavlovsk- MINA – Pusat Peringatan Tsunami Nasional Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa kuat bermagnitudo 7,4 mengguncang lepas pantai timur Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Ahad (20/7).
Peringatan tersebut mencakup sejumlah wilayah pesisir di Rusia serta Hawaii, Amerika Serikat, yang berpotensi terdampak gelombang tsunami.
Menurut laporan RT News, gempa terjadi pada pukul 08.49 GMT dengan pusat gempa di Samudra Pasifik, dekat kota Petropavlovsk-Kamchatsky, di kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.
Awalnya, Pusat Riset Geosains Jerman (GFZ) melaporkan kekuatan gempa sebesar 6,7 magnitudo. Namun, data terbaru dari Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) dan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperbaruinya menjadi 7,4 magnitudo.
Baca Juga: Langit Madrid Memerah, Kebakaran Hutan Besar Kepung Ibu Kota
USGS juga mencatat adanya lima kali gempa susulan yang mengguncang wilayah tersebut dalam waktu sekitar satu jam, seluruhnya terjadi di kedalaman dangkal yang sama, yakni sekitar 10 kilometer. Meski demikian, hanya gempa utama bermagnitudo 7,4 yang memicu peringatan tsunami.
Dalam peringatannya, USGS menyatakan bahwa “gelombang tsunami berbahaya berpotensi terjadi dalam radius 300 kilometer dari pusat gempa.”
Otoritas di Rusia segera mengeluarkan peringatan dini kepada warga pesisir di kawasan Kamchatka untuk meningkatkan kewaspadaan dan bersiap menghadapi potensi gelombang besar.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan besar atau korban jiwa akibat gempa dan ancaman tsunami tersebut. Namun, pihak berwenang terus melakukan pemantauan di sepanjang pesisir Kamchatka dan pulau-pulau sekitarnya.
Sementara itu, pemerintah Hawaii melalui Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) juga melakukan pemantauan ketat meski belum mengeluarkan perintah evakuasi. PTWC menilai risiko gelombang besar yang sampai ke Hawaii masih dalam tahap pengawasan.
Baca Juga: Gedung Putih: Presiden Donald Trump Derita Insufisiensi Vena Kronis
Semenanjung Kamchatka dikenal sebagai salah satu kawasan dengan aktivitas seismik tinggi karena terletak di Cincin Api Pasifik, jalur tektonik paling aktif di dunia yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Pada 2006, gempa berkekuatan 7,6 magnitudo juga pernah mengguncang kawasan ini, namun tidak sampai menimbulkan tsunami besar. Oleh karena itu, setiap gempa kuat yang terjadi di wilayah ini selalu menjadi perhatian dunia internasional, mengingat potensi dampak lintas negara yang bisa ditimbulkan.
Pemerintah Rusia bersama lembaga-lembaga terkait saat ini masih terus mengevaluasi kondisi di lapangan serta memperkuat kesiapsiagaan masyarakat di kawasan pesisir. Peringatan kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar Samudra Pasifik juga telah disampaikan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zelensky Usulkan Perundingan Damai Baru dengan Rusia, Desak Gencatan Senjata