Kathmandu, 14 Rajab 1436/3 Mei 2015 (MINA) – Pihak berwenang Nepal melaporkan masih terjadi gempa susulan berkekuatan 5,1 SR pada Sabtu malam (2/5), wartawan Andrew Simmons Al Jazeera melaporkan dari Kathmandu.
Lebih 110 gempa susulan telah mengguncang Nepal sejak Sabtu, 25 April, memaksa ribuan warga Kathmandu mengungsi dan banyak yang memilih tinggal di luar ruangan, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Sebuah lembaga PBB mengatakan, lebih 500.000 rumah di ibukota rusak penuh dan sebagian karena gempa, NDTV melaporkan.
Orang-orang takut kembali ke rumahnya yang telah retak-retak. Mereka khawatir, bahkan dengan gempa kecil dapat menyebabkan robohnya rumah mereka.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nepal, Laxmi Prasad Dhakal mengatakan, ada sedikit harapan untuk menemukan lebih banyak korban.
“Kami mencoba yang terbaik dalam penyelamatan dan pekerjaan bantuan, tapi sekarang saya tidak berpikir ada kemungkinan korban yang selamat di bawah reruntuhan,” kata Dhakal kepada AFP.
Ada lebih 20 tim negara asing yang melakukan pencarian korban menggunakan anjing pelacak dan peralatan pencari panas untuk menemukan korban selamat di reruntuhan. Namun belum ada yang berhasil diselamatkan sejak Kamis malam (30/4).
Sabtu sore, puluhan warga Nepal berkumpul di Taman Maitighar Mandala, Kathmandu, untuk berdoa dan menyalakan lilin bagi mereka yang tewas dalam gempa bumi.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Kerusakan akibat gempa diperkirakan bernilai lebih dari AS $ 10 miliar, sedangkan nilai kerusakan kota dan desa-desa terpencil belum ditaksir kerusakannya.
Wartawan Al Jazeera melaporkan, di beberapa daerah terpencil, bantuan masih terbatas.
Dua hari setelah tanda-tanda kehidupan kembali berjalan menuju normal, fokus pencarian korban bergeser ke daerah yang belum menerima pasokan bantuan. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai