Jakarta, MINA – Gerakan Mahasiswa Indonesia Peduli Patani (GEMPITA) menyelenggarakan Seminar Resolusi Perdamaian Patani, di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (5/11).
Seminar bertajuk “Penguatan HAM di ASEAN : 15 tahun tragedi pembantaian Muslim di Patani” itu terlaksana atas kerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UIN Syarif Hidayatullah.
Hadir sebagai pembicara, Badrus Sholeh, Dosen FISIP UIN Jakarta, yang membahas tentang Resolusi Perdamaian Patani, Pizaro Gozali, Internasional Jurnalis Anadolu Agency, membahas Isu Ham dalam Perspektif Media, Rakhmat Abril Kholis, Peneliti CIDES Indonesia Universitas Indonesia, membahas Peran Mahasiswa Indonesia dalam Resolusi Konflik Patani, serta Fatia Maulidiyanti, Ketua Divisi Internasional KontraS, yang membahas tentang Perspektif HAM Internasional.
Adam Antoni, wakil ketua dema FISIP UIN Jakarta mengatakan kepada MINA, seminar ini sebagai aksi nyata Mahasiswa FISIP mengenai isu-isu HAM, dimana menurutnya kebanyakan Mahasiswa FISIP saat ini masih hanya sebatas retorika tanpa ada kontribusi yang nyata.
Baca Juga: Menag Wacanakan Pramuka Wajib di Madrasah dan Pesantren
Ia juga berharap akan banyak orang yang terinspirasi untuk membuat seminar-seminar serupa guna menyadarkan masyarakat, khususnya di Indonesia bahwa ada banyak konflik atau isu kemanusiaan yang sedang terjadi, bukan hanya di dalam negeri.
Sedangkan ketua GEMPITA Sabri Leurima mengatakan, gerakan mereka berdiri pada akhir tahun 2016. Sejak awal berdirinya, mereka telah banyak melakukan kegiatan yang menyuarakan tentang isu-isu HAM di patani.
Ia juga mengatakan keanggotaan dari GEMPITA sendiri tidak hanya dari mahasiswa Thailand Selatan, tetapi terbuka untuk semua orang yang memiliki perhatian terhadap masalah kemanusiaan di patani. (L/NSD/Ast/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Al-Qur’an Dikencingi Tentara Israel, Kita tidak Boleh Diam!