
Tentara Sudan Selatan. (Foto: Pachodo.org)
Juba, MINA – Gencatan senjata antara partai-partai yang bertikai di Sudan Selatan mulai berlaku tepat setelah Ahad tengah malam (24/12).
Itu adalah usaha terbaru untuk mengakhiri perang empat tahun yang menghancurkan di negara itu. Demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
Pemerintah dan beberapa kelompok bersenjata menandatangani kesepakatan gencatan senjata pada hari Kamis dalam perundingan damai di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia.
Kesepakatan tersebut mengatakan bahwa semua pasukan harus segera dihentikan di lokasinya, menghentikan tindakan yang dapat menyebabkan konfrontasi, dan membebaskan tahanan politik serta keluarganya.
Baca Juga: Trump Akan Pangkas Anggaran Non-Pertahanan US$163 Miliar
Mantan Wakil Presiden Riek Machar yang memulai konflik pada Desember 2013, telah memerintahkan pasukannya untuk menghentikan semua permusuhan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat, dia mengatakan bahwa semua pasukannya harus tetap berada di basisnya dan hanya bertindak membela diri jika ada serangan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Orang Tewas Terinjak-injak dalam Insiden di Perayaan Lairai Zatra di India