Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gencatan Senjata Gaza, Penyeberangan Rafah Akan Dibuka Pekan Depan  

Arina Islami Editor : Rudi Hendrik - 9 detik yang lalu

9 detik yang lalu

1 Views

Warga Palestina berkumpul setelah pengumuman bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata Gaza di depan markas besar komite Mesir di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, pada 9 Oktober 2025. (Foto: Xinhua)

Gaza, MINA – Mediator telah menginformasikan kepada pihak Hamas bahwa perlintasan perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir akan dibuka kembali untuk dua arah pada pekan depan, setelah dimulainya gencatan senjata antara Hamas dan Zionis Israel, Jumat (10/10).

Seorang sumber Hamas mengatakan kepada TV Al-Aqsa bahwa pembukaan kembali penyeberangan Rafah diperkirakan terjadi pada pertengahan pekan depan untuk memungkinkan pergerakan orang keluar-masuk Jalur Gaza. Namun, belum ada rincian lebih lanjut mengenai mekanisme operasional maupun pihak yang akan diizinkan melintas.

Mediator juga menyampaikan bahwa bantuan kemanusiaan dan pasokan penting, termasuk bahan bakar dan gas, akan mulai masuk secara bebas ke Jalur Gaza pada Sabtu (11/10). Selain itu, pembicaraan sedang berlangsung untuk memulihkan aliran listrik di wilayah yang berpenduduk lebih dari dua juta jiwa tersebut.

Pengumuman ini datang setelah militer Zionis Israel mengonfirmasi bahwa gencatan senjata dengan Hamas mulai berlaku Jumat siang waktu setempat.

Baca Juga: UNICEF Desak Buka Penuh Jalur Bantuan ke Gaza, Peringatkan Risiko Kematian Massal

Militer Israel mengatakan pasukannya telah dikerahkan kembali di sepanjang garis baru sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata dan perjanjian pembebasan sandera, sementara pasukan di Israel selatan akan tetap siaga menghadapi ancaman langsung.

Menurut Mahmud Bassal, juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza yang dikelola Hamas, sekitar 200.000 warga Palestina telah kembali ke Gaza utara setelah gencatan senjata diberlakukan.

“Para pengungsi mulai bergerak ke utara ketika pasukan pendudukan mundur dari sejumlah area. Tim kemanusiaan kini membantu keluarga dan membuka kembali jalan-jalan utama,” ujarnya.

Saksi mata melaporkan adanya arus warga yang padat di sepanjang jalan Al-Rashid dan Salah al-Din, ketika ribuan orang berjalan kaki atau menggunakan kendaraan menuju rumah mereka masing-masing.

Baca Juga: Israel Akan Izinkan Warga Palestina Kembali ke Gaza Lewat Rafah

Gencatan senjata ini merupakan hasil dari perundingan berhari-hari di Mesir yang mencakup pertukaran tawanan, pembebasan sandera, serta rencana pembukaan kembali penyeberangan perbatasan dan masuknya bantuan ke Gaza.

Dalam kesepakatan tersebut, Israel diharapkan menghentikan operasi militernya dan menarik sebagian pasukan dari Jalur Gaza, sementara Hamas akan membebaskan seluruh sandera yang tersisa dengan imbalan pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina.

Dua tahun serangan militer Zionis Israel telah menyebabkan sebagian besar wilayah Gaza hancur, menewaskan lebih dari 67.000 orang, serta menimbulkan krisis kemanusiaan berat berupa kekurangan pangan dan kebutuhan dasar, menurut otoritas kesehatan Gaza.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Umumkan Fase Pertama Gencatan Senjata Gaza

Rekomendasi untuk Anda