Gaza, MINA – Gencatan senjata di Jalur Gaza resmi berlaku pada Jumat (10/10) pukul 12.00 siang waktu setempat, beberapa jam setelah pemerintah Israel menyetujui kesepakatan yang ditandatangani di Sharm El-Sheikh, Mesir.
Dalam pernyataannya, pasukan pendudukan Israel mengonfirmasi, gencatan senjata telah mulai diberlakukan dan pasukannya telah ditempatkan kembali di sepanjang garis operasi baru sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan, pergerakan antara Gaza selatan dan utara kini diizinkan melalui Jalan Al-Rashid dan Salah al-Din, menandai pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir warga dapat melintas tanpa pembatasan.
Menurut laporan lapangan, puluhan ribu warga Palestina mulai kembali ke wilayah utara dari Gaza tengah menuju Kota Gaza setelah dua tahun menghadapi pemboman, pengepungan, dan pengungsian tanpa henti.
Baca Juga: Puluhan Ribu Warga Palestina Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa
Pemimpin Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, dalam pidato yang disiarkan Kamis (9/10) malam mengumumkan, gencatan senjata permanen telah dicapai setelah dua tahun perang genosida Israel di Jalur Gaza.
Ia menjelaskan, Hamas dan faksi-faksi perlawanan Palestina lainnya, dengan dukungan mediator internasional, berhasil mencapai kesepakatan yang menjamin penghentian permanen permusuhan, penarikan pasukan Israel dari Gaza, masuknya bantuan kemanusiaan melalui perbatasan Rafah, serta pertukaran tahanan.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Israel akan membebaskan 250 tahanan yang dijatuhi hukuman seumur hidup serta 1.700 tahanan asal Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Al-Hayya menegaskan, kesepakatan ini dicapai berkat keteguhan dan pengorbanan rakyat Gaza yang menanggung perang yang belum pernah terjadi sebelumnya, melawan tirani musuh, dan akhirnya memaksanya menerima syarat-syarat deeskalasi.
Baca Juga: Militer Israel Disebut Akan Mundur dari Gaza dalam 24 Jam
“Perlawanan Palestina telah menunjukkan kepada dunia teladan keteguhan dan keberanian, membuktikan sekali lagi bahwa Gaza tidak akan pernah tunduk atau menggadaikan hak-haknya,” ujarnya.
Ia juga mengonfirmasi, Hamas telah menerima jaminan dari para mediator internasional dan pemerintah AS untuk memastikan pelaksanaan penuh dari perjanjian tersebut. Upaya lanjutan akan terus dilakukan bersama faksi-faksi nasional dan Islam Palestina guna menuntaskan langkah berikutnya demi kepentingan rakyat dan hak-hak sah Palestina.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rapat Kabinet Keamanan Israel Berakhir Tanpa Pemungutan Suara Terkait Gencatan Senjata