Jenewa, 27 Jumadil Awwal 1437/6 Maret 2016 (MINA) – Di masa sepekan gencatan senjata antara rezim dan oposisi Suriah, setidaknya 130 orang tewas di lapangan, sumber-sumber lokal melaporkan pada Sabtu (5/3).
Aktivis menggambarkan gencatan senjata di Suriah “rapuh”, karena terjadi pelanggaran setiap hari oleh pihak yang terlibat konflik. Demikian ARA News memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Gencatan senjata dijadwalkan selam satu pekan lagi, di tengah persiapan dialog damai yang dituanrumahi oleh PBB di Jenewa.
Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan, pembicaraan awalnya akan dimulai pada Senin (7/3) di Jenewa, tapi akan diundur dan delegasi akan tiba pada Rabu (9/3).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menurut PBB, penundaan itu disebabkan oleh “alasan logistik dan teknis serta demi berlangsungnya gencatan senjata”.
“Saya melihat kami akan mulai pada 10 Maret,” kata de Mistura kepada harian Al Hayat.
Lebih dari 280.000 orang telah tewas selama lima tahun konflik di Suriah, di tengah meningkatnya krisis pengungsi di regional dan Eropa yang disebabkan oleh perang yang terus berlangsung. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza