pemuda-Brunei-times.png">pemuda-Brunei-times-290x300.png" alt="menteri pemuda-Brunei times" width="290" height="300" />Bandar Seri Begawan, 6 Sya’ban 1435/4 Mei 2014 (MINA)- Menteri Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Brunei Darussalam, Dato Seri Setia Hj Hazair Hj Abdullah mengatakan pemuda Brunei harus tabah menanggapi kecaman beberapa negara terhadap pelaksanaan hukum syariah.
“Brunei sedang mendapatkan kecaman yang terus-menerus dari negara luar yang sebagian besar melalui media sosial terhadap penegakkan hukum syariah KUHP 2013,” ujar Dato seperti dilaporkan Brunei Times dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Brunei harus bereaksi dengan kebijaksanaan, kecerdasan, tanggung jawab, kehati-hatian, rasa hormat dan kesopanan, sesuai dengan ajaran Islam,” katanya, Selasa (3/6).
Menteri pemuda itu mengekspresikan dukungannya terhadap hukum syariah, pada peluncuran program Jalinan Belia Terunggul (Jabat) yang diadakan selama tiga hari.
Baca Juga: India Dapat Kuota Haji 175.025 Jamaah Pada 2025
Dia menambahkan, para remaja professional harus bangkit untuk membela penerapan hukum syariah dengan menyuarakan dukungan mereka, tidak tergoyahkan oleh kecaman, ejekan, dan cemoohan yang datang dari negara luar.
Sementara itu, pejabat Brunei lainnya, Dato Hj Pehin Hazair juga menyarankan, kaum muda untuk berhati-hati ketika memberi tahu kepada orang lain tentang syariah KUHP 2013 itu dan memastikan informasi yang diberikan tidak membingungkan sehingga menyebabkan kesalahpahaman.
Dengan diselenggarakannya program Jabat, dapat membantu remaja untuk belajar dan memahami laebih lanjut tentang pelaksanaan hukum syariah.
Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga berharap program tersebut dapat membantu penyebarluasan tentang hukum syariah di kalangan pemuda.
Baca Juga: Dua Hakim Mahkamah Agung Iran Tewas dalam Penembakan di Teheran
Dia juga berharap, para pemuda dapat menyebarkan luaskan pengetahuan dan pemahaman kepada orang lain dan bertahan menghadapi kritik dan ejekan yang datang melalui media social.
“Saya merasa bangga atas terselenggaranya Program Jabat, dengan konsep ‘Pemuda untuk Pemuda’ menunjukkan persatuan dan kesatuan dikalangan pemuda untuk berbagi pengetahuan tentang hukum syariah,”tambahnya.
Menteri juga menyatakan bangga melihat semangat dan partisipasi dari para pemuda dari berbagai latar belakang dalam menegakkan agama, amal, dan kegiatan social.
Dia menambahkan,”Hal itu membuat negara bangga melihat lahirnya para pemuda professional, persatuan mereka dalam membela keputusan Sultan untuk menerapkan hukum syariah.” (T/Nidiya/P04)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Ditangkap setelah Petugas Grebek Rumahnya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)