Gaza, MINA – Pasukan penjajah Zionis Israel melakukan dua pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, yang mengakibatkan tewasnya sedikitnya 48 warga Palestina dan 52 lainnya luka-luka.
Otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi dilaporkan Wafa, Sabtu (28/12), jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan genosida Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 45.484 korban jiwa yang dilaporkan, dengan tambahan 108.090 orang mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
Menurut sumber yang sama, layanan darurat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau berserakan di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang itu, karena pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan ambulans dan kru pertahanan sipil.
Serangan genosida Israel terus berlanjut meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata segera dan arahan dari Mahkamah Internasional yang mendesak tindakan untuk mencegah genosida dan meringankan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Baca Juga: Yerusalem Pada Bulan Ramadhan: Pengusiran Massal dari Al-Aqsa
Sementara Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan bahwa bayi-bayi di Jalur Gaza mati kedinginan karena cuaca dingin dan kurangnya tempat berlindung.
“Sementara itu, selimut, kasur, dan perlengkapan musim dingin lainnya telah tertahan di wilayah tersebut selama berbulan-bulan menunggu persetujuan untuk masuk ke Gaza,” imbuh Lazzarini dalam sebuah unggahan di X, Sabtu.
Ia menyerukan aliran segera pasokan dasar yang sangat dibutuhkan, termasuk untuk musim dingin, dan menegaskan kembali seruan untuk gencatan senjata segera.[]
Baca Juga: Toko Roti di Gaza Tutup karena Kekurangan Bahan Bakar Akibat Blokade Zionis
Mi’raj News Agency (MINA)