Jakarta, MINA – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan TNI atas dimulainya proses evakuasi WNI dari Sudan yang tengah bergejolak.
“Alhamdulillah, kami bersyukur dan berterima kasih kepada Kemlu dan TNI seperti banyak negara yang lain telah membantu dan mengevakuasi para WNI di Sudan sesuai harapan WNI dan banyak pihak yang sampaikan juga sebelumnya. Karena kecamuk perang saudara di Sudan sampai sekarang masih berlangsung sengit,” kata Hidayat melalui keterangannya di Jakarta diterima MINA, Kamis (27/4).
Menurut HNW sapaan akrabnya, penting agar proses evakuasi terus dikawal dan dibantu penuh agar berhasil sampai tibanya seluruh WNI tersebut di tanah air dengan selamat.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pernyataan persnya hari Senin (24/4) menyampaikan, sebanyak 557 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil tiba dengan selamat di Kota Port Sudan, pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat atau 06.00 WIB, Senin, 24 April 2023. Masih ada 328 WNI lain – yang sebagian besar adalah mahasiswa dan ditambah lima pekerja – yang akan segera dievakuasi pada tahap kedua.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Berkenaan dengan hal tersebut, HNW berharap keseluruhan proses evakuasi dapat berjalan dengan lancar, aman, dan selamat.
“Agar para WNI di Sudan tetap kooperatif dan mengikuti setiap arahan dan informasi dari KBRI Khartoum, demi kelancaran dan keselamatan proses evakuasi hingga sampai ke tanah air yang tentunya akan memakan banyak waktu dan tenaga, sembari kita berharap situasi di Sudan kembali membaik dan damai,” kata HNW yang juga merupakan Anggota DPR RI dari Dapil DKI Jakarta II yang meliputi Luar Negeri.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS itu menjelaskan peliknya konflik yang saat ini tengah berkecamuk di Sudan menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi keselamatan para WNI yang tengah menjalani proses evakuasi.
Sampai saat ini mediasi dari sejumlah pihak ketiga untuk menghentikan konflik militer itu masih belum menunjukkan titik terang, sedangkan pertempuran dan krisis kemanusiaan semakin memburuk.
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
“Kalau pun belum ada tanda-tanda disepakatinya resolusi konflik, setidaknya perlu ada kesadaran dari pihak-pihak yang berkonflik di Sudan agar jangan menambah komplikasi permasalahan dengan membahayakan atau bahkan mencederai para WNI yang akan dievakuasi,” tutur HNW.
Selain itu, lajut dia, tentunya lebih utama lagi jika konflik ini segera dihentikan demi selamatnya seluruh nyawa dari pertumpahan darah dan terwujudnya perdamaian dan pemerintahan sipil di Sudan yang sebenar-benarnya sebagaimana sudah dijanjikan sendiri oleh para pihak yang berkonflik di sana.
HNW berharap para pihak di Sudan berkomitmen menjaga hubungan persahabatan bangsa Sudan dengan bangsa Indonesia yang telah terjalin lama.
Dia menyampaikan, ada peranan mensejarah tokoh asal Sudan Syaikh Ahmad Surkati yang berkontribusi memajukan dunia pendidikan hingga pergerakan kebangsaan di Indonesia, pun ada sikap monumental Indonesia yang mengundang Sudan pada KAA 1955 di Bandung, bahkan disediakan bendera khusus walaupun Sudan saat itu belum merdeka.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
“Maka dalam semangat persahabatan inilah sepatutnya para pihak yang berkonflik saat ini di Sudan minimalnya tidak mencederai para WNI di Sudan, serta memudahkan dan mengizinkan berjalannya proses evakuasi para WNI, agar para WNI di Sudan dijamin keselamatannya dan dimudahkan sepanjang proses evakuasi keluar dari Sudan menuju tanah air,” tegas HNW.
Jamin Keselamatan WNI
Sementara Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan Pemerintah Indonesia harus menjamin keselamatan seluruh WNI yang kini berada di dalam wilayah konflik Sudan.
“Saya mengapresiasi kinerja Kemenlu dan TNI dalam melakukan evakuasi terhadap warga negara kita di Sudan. Di manapun WNI berada, keselamatan WNI harus menjadi prioritas. Saya berharap proses evakuasi selanjutnya bisa segera dilaksanakan. Meski berada di luar negeri, WNI sudah selayaknya tetap mendapatkan perlindungan,” ungkap Puan melalui keterangan tertulis kepada Parlementaria, Kamis (27/4).
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini
Dirinya menekankan, gerak cepat evakuasi harus dilakukan lantaran proses evakuasi tahap satu dan kedua sudah berhasil membawa 557 WNI yang kini sudah dikabarkan sudah tiba di Jeddah.
Lebih lanjut, Puan juga meminta Kemenlu selalu menyiagakan tenaga medis demi memastikan kesehatan WNI yang telah berhasil dievakuasi. Menurutnya, kesehatan WNI yang dievakuasi harus selalu terjaga lantaran mereka menempuh proses dan perjalanan yang panjang.
“Nyawa warga kita sangat berharga dan merupakan tanggung jawab Negara. Untuk itu, Kemenlu sebagai perpanjangan tangan Pemerintah harus bisa menjamin keselamatan mereka,” lanjut Cucu Bung Karno itu.
Puan menyadari, selama menjalankan operasi evakuasi tersebut, Pemerintah Indonesia akan menghadapi sejumlah kendala dan tantangan. Guna memaksimalkan misi penyelamatan, dirinya berpesan agar seluruh pihak konsisten bersinergi dengan tidak mengedepankan ego sektoral.
Baca Juga: Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Jawa Tengah
“Termasuk, (di antaranya) berkolaborasi dengan berbagai negara untuk mempermudah proses evakuasi. Keberadaan WNI menjadi salah satu agenda yang diperjuangkan DPR untuk melindungi keamanan WNI, meskipun dalam kondisi-kondisi darurat yang tidak dapat diprediksi,” tutup perempuan pertama yang memperoleh kepercayaan sebagai Ketua DPR itu.
Senada HNW dan Ketua DPr RI, Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini mengapresiasi gerak cepat Kemlu RI dan TNI yang segera membentuk Satgas dan menerjunkan tim untuk mengevakuasi WNI yang berada di Sudan.
“Dalam kondisi eskalasi konflik bersenjata di Sudan saat ini prioritas kita adalah menyelematkan warga negara kita di sana. Maka respon dan gerak cepat Kemlu dan TNI sangat kita apresiasi dan berharap seluruh WNI selamat sampai tempat aman hingga akhirnya tiba di tanah air,” ungkap Jazuli, dalam siaran pers yang dilaporkan Parlementaria, Rabu (26/4)
Jazuli Juwaini mengungkapkan dirinya terus memantau dan mendapatkan informasi berkala terkait penanganan evakuasi WNI di Sudan, baik dari pihak Kemlu maupun TNI.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Anggota DPR Dapil Banten ini berharap seluruh WNI yang tinggal di berbagai wilayah di Sudan segera terkoneksi dan terkoordinasi serta dapat dievakuasi seluruhnya secara bertahap namun tetap terukur keamanannya.
Berdasarkan catatan KBRI Khartoum, total terdapat 1.209 WNI yang berada di Sudan saat ini dan mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, sebagian di Wad Madani, dan Port Sudan.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda