Banda Aceh, 23 Muharram 1438/24 Oktober 2016 (MINA) – Para pria yang sepekan lalu berjalan kaki dari Darussalam ke Masjid Raya Baiturrahman mengenakan kaos Al-Maidah 51, kembali menunjukkan konsistensinya. Kali ini tema yang mereka angkat adalah Ali-Imran ayat 103 tentang persatuan ummat.
Kali ini mereka tidak hanya berdua, sudah bertambah jumlahnya, beberapa pemuda Muslim Aceh ikut berpartisipasi, yakni Teuku Zulkhairi, Tgk Umar Rafsanjani, Farid Nyak Umar, Tgk Mustafa Woyla, Abi Mas’ud Irhamullah, Hayatullah Pasee, Arif Ramdan, dan Safrianto.
Mereka berjalan kaki mengambil rute dari Darussalam ke Masjid Raya Baiturrahman Ahad (23/10). Usai shalat Subuh berjamaah di Masjid Hasyimiyah mereka langsung bergerak melewati jembatan Lamnyong, demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency/MINA.
“Kami akan membiasakan sambil jalan sehat, kami mendakwahkan bahwa pesatuan ummat itu sangat penting, sebab kuatnya ummat Islam karena persatuan, dan mukmin yang kuat itu mukmin yang sehat, ” kata Tgk Umar Rafsanjani, salah satu peserta jalan sehat.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
Jalan sehat yang dipelopori beberapa pemuda tersebut terbuka untuk umum. “Siapa bersedia ikut, tinggal melaporkan saja ke Hayatullah Pasee atau kang Arif Ramdan, nanti disepakati kapan jadwalnya lagi,” kata peserta lainnya, Farid Nyak Umar.
Sementara itu Tgk Mustafa Woyla mengatakan jalan sehat sambil berdakwah itu model dakwah baru. Ini perlu dipertahankan karena kegiatan seperti ini sangat positif.
Gerakan jalan sehat bertemakan pesan-pesan dakwah dari kandungan Al-Qur’an ini diinisiasi oleh dua aktivis Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) Aceh. Gerakan itu diawali dengan berjalan kaki memakai kaos “Al-Maidah ayat 51” dari Darussalam ke Masjid Raya, Banda Aceh, Ahad (16/10).
Sedangkan Abi Mas’ud Irhamullah Safrianto menyebut kegiatan seperti ini adalah bagian dari jihad kesehatan. Mereka mengajak komunitas-komunitas dan masyarakat lainya untuk terlibat dalam jalan sehat tersebut.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
“Setelah Subuh, sebaiknya jangan tidur lagi, karena udara di pagi hari itu sangat segar dan baik, ” ujar Teuku Zulkhairi. (L/R05/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad