Berlin , 5 Muharam 1435/9 November 2013 (MINA) – Sebuah laporan dari Badan HAM Uni Eropa (Fundamental Rights Agency/FRA) menunjukkan anti-Semitisme telah meningkat di seluruh Eropa selama lima tahun terakhir.
Sebanyak 76 persen dari responden melakukan tindakan anti-Semit berupa pelecehan di internet. Dalam lima tahun terakhir ini, situs-situs anti-Semitisme warga Eropa juga meningkat signifikan dari sebelumnya.
Laporan yang dirilis pada Jumat (8/11) di Jerman itu menunjukkan, seiring meningkatnya anti-semit di Eropa, sepertiga warga Yahudi di Eropa bermigrasi ke wilayah pendudukan Israel di Palestina karena alasan keamanan, lapor Aljazeera yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
Penelitian menunjukkan di Hongaria, Perancis dan Belgia merupakan negara dengan tingkat tertinggi anti-Semitisme berupa aksi vandalisme, permusuhan di jalan dan pelecehan di media sosial.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Di kalangan warga Yahudi sendiri, sebanyak 34 persen responden di Swedia dan 29 persen di Perancis mengatakan mereka tidak pernah memakai Bintang David (lambang agama Yahudi) karena takut identitasnya diketahui masyarakat.
Antisemitisme adalah suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk penganiayaan/penyiksaan terhadap agama, etnik, maupun kelompok ras, mulai dari kebencian terhadap individu hingga lembaga.
Fenomena yang paling terkenal akan anti-Semitisme adalah ideologi Nazi dari Adolf Hitler yang menyebabkan pemusnahan terhadap kaum Yahudi Eropa.
Yahudi adalah istilah yang merujuk kepada sebuah agama atausuku bangsa. Sebagai agama, istilah ini merujuk kepada umat yang beragama Yahudi. Berdasarkan etnisitas, kata ini merujuk kepada suku bangsa yang berasal dari keturunan Eber atau Yakub, anak Ishak anak Abraham (Ibrahim) dan Sarah, atau keturunan Suku Yehuda, yang berasal dari Yehuda anak Yakub. Etnis Yahudi juga termasuk orang yang tidak beragama Yahudi tetapi beridentitas Yahudi dari segi tradisi.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Sementara itu, muncul gerakan Yahudi internasional Zionisme yang diusung oleh Theodore Herzl. Zionisme adalah sebuah gerakan politik kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali lagi ke Zion, sebuah bukit di kota Al Quds (Yerusalem). Gerakan yang muncul di abad ke-19 ini semula ingin mendirikan sebuah negara Yahudi di Afrika kemudian berubah di tanah Palestina yang kala itu dikuasai Kekaisaran Ottoman (Khalifah Ustmaniah) Turki.
Istilah zionis pertama kali dipakai oleh perintis kebudayaan Yahudi, Mathias Acher (1864-1937), dan gerakan ini diorganisasi oleh beberapa tokoh Yahudi antara lain Theodor Herzl dan Chaim Weizmann. Kemudian Herzl menyusun doktrin Zionisme sejak 1882 yang kemudian disistemkan melalui bukunya “Der Judenstaat” (Negara Yahudi) pada tahun 1896. Doktrin ini dikonkretkan melalui Kongres Zionis Sedunia pertama pada 1897 di Basel, Swiss. Setelah berdirinya negara Israel pada tanggal 15 Mei 1948, maka tujuan Zionis berubah menjadi pembela negara baru ini. (T/P04/P01).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu