Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan Antimigran Dilawan oleh Pengunjuk Rasa di Quebec

Syauqi S - Senin, 2 Oktober 2017 - 09:56 WIB

Senin, 2 Oktober 2017 - 09:56 WIB

248 Views ㅤ

World Bulletin

Quebec, MINA – Kelompok antiimigrasi dan anti-Muslim bentrok dengan para pemrotes di Ottawa, ibu kota Kanada, Sabtu (30/9), di sepanjang perbatasan Quebec tempat ribuan pencari suaka telah menyeberang ke negara itu sejak Januari.

Di Parliament Hill, parlemen pemerintah federal, puluan anggota aliansi sayap kanan-jauh (far-right) yang dikenal sebagai Canadian Coalition of Concerned Citizens (CCCC) melancakan protes menolak kebijakan imigrasi federal.

Di sisi lain sebuah kelompok antifasis yang jauh lebih besar yang dikenal sebagai antifa meneriakkan slogan-slogan melawan CCCC, World Bulletin melaporkan.

Situasi pro-kontra tersebut berujung pada bentrokan fisik, sebelum personel polisi antihuru-hara datang membentuk formasi untuk memisahkan kedua kubu yang bersebrangan.

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

Di titik persimpangan perbatasan St-Bernard-de-Lacolle di Quebec, tempat mayoritas 13.000 pencari suaka memasuki Kanada sejauh tahun ini, sekitar 300 anggota Storm Alliance berkumpul. Kelompok itu bergabung dengan organisasi antiimigrasi lainnya, organisasi anti-Muslim yang dikenal sebagai La Meute (The Wolf Pack).

Ratusan antifa dari kelompok Solidarity Across Borders tiba dengan bus di persimpangan itu dan polisi Quebec, dengan perlengkapan taktis, masker gas, dan senjata, membentuk barisan untuk memisahkan kedua kelompok, sementara titik perbatasan ditutup.

Georges Hallak, pendiri CCCC dan seorang imigran patriot Kristen asal Libanon, mengatakan organisasinya khawatir umat Islam akan menerapkan hukum Syariah di Kanada.

“Saya menghormati imigrasi 100 persen, selama orang-orang yang datang ke negara ini tidak memiliki catatan kriminal, tidak menimbulkan ancaman bagi orang Kanada, bahwa mereka datang ke sini dengan maksud untuk mengikuti undang-undang Kanada tanpa berusaha memodifikasi (itu) untuk kebutuhan mereka – kami berbicara tentang hukum Syariah, yang bertentangan dengan Konstitusi Kanada, ” kata Hallak kepada media Kanada.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris

Kelompok ini kalah jumlah dengan kubu yang memprotes CCCC. Banyak pengunjuk rasa membawa plakat berisi pesan seperti ‘No to hate speech’ dan ‘Unite to fight the right’. (T/R11/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat