Jembrana, MINA – Diselenggarakan pada 12–15 April 2025, Jambore Bersih-Bersih Masjid Jawa-Bali menjadi momentum yang menggabungkan aksi nyata menjaga kebersihan rumah ibadah dengan nilai-nilai spiritual, kebangsaan, dan promosi wisata religi.
Mantan Duta Besar Qatar dan Konsul Jenderal RI untuk Arab Saudi, Abdul Wahid Maktub, menyampaikan apresiasinya terhadap gerakan yang digagas oleh KH. Muhammad Jazir, tokoh sentral Masjid Jogokariyan Yogyakarta.
“Kami sangat mendukung gerakan ini dan berharap bisa menjadi inspirasi bagi komunitas muslim lainnya, baik di Indonesia maupun di dunia,” ujar Maktub dalam pernyataannya, sebagaimana keterangan tertulis diterima MINA, Selasa (15/4).
Kegiatan Jambore Bersih-Bersih Masjid Jawa-Bali, yang berlangsung di Masjid Pantai Bali, Jembrana, Ahad (13/4), bukan sekadar kegiatan sosial, melainkan simbol nyata persatuan umat, kolaborasi lintas daerah, dan dakwah yang merangkul dunia.
Baca Juga: Taiwan Tawarkan Pengalaman Taman Hiburan Ramah Muslim
Dukungan dari tokoh nasional hingga diplomat internasional menandai bahwa semangat membersihkan rumah ibadah adalah cermin dari upaya membangun peradaban yang bersih, damai, dan penuh kasih sayang.
KH. Muhammad Jazir, yang juga didapuk sebagai Penasihat Pembangunan Masjid Pantai Bali, mengajak jamaah untuk menjadikan masjid sebagai pusat peradaban dan destinasi spiritual.
Dalam tausiyahnya, ia mencetuskan tagline inspiratif, “Ke Bali, jangan lupa ke Masjid Pantai Bali”, yang disambut hangat oleh seluruh peserta dan jamaah yang hadir.
Sementara itu, Ustadz Bambang Santoso, Anggota DPD/MPR RI periode 2019–2024 dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali, menyatakan dukungan penuh atas gerakan tersebut.
Baca Juga: Mendiktisaintek Pastikan Dosen ASN Dapat Tunjangan Kinerja
Ia menilai kegiatan ini selaras dengan upaya membentuk karakter bangsa yang bersih, berakhlak, dan berdaya saing. “Ini adalah langkah konkret dalam membangun jati diri bangsa melalui masjid,” ujarnya.
Acara tersebut juga menjadi panggung edisi khusus Silaturahmi Online Dunia (SOD), yang dipandu oleh Fadian M. Paham, pengurus DMI Pusat.
Ia menekankan bahwa menjaga kebersihan masjid dan lingkungan bukan hanya soal estetika, melainkan bagian dari perwujudan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (Rahmatan lil ‘Alamin).
Pemerintah setempat pun menyambut baik kegiatan ini. Camat Negara, Andi Anjasmara, menyatakan bahwa program ini sejalan dengan visi Gubernur Bali Wayan Koster terkait Gerakan Bali Bersih Sampah.
Baca Juga: Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Miliki Kemampuan Kurator Digital
“Kami mendukung penuh kolaborasi ini, apalagi jika mampu berdampak positif bagi kesadaran masyarakat dan sektor pariwisata Jembrana,” ucapnya.
Firmansyah Dimmy, Ketua Yayasan Masjid Pantai Nusantara (YMPN), sebagai tuan rumah kegiatan, mengungkapkan harapannya agar gerakan ini tidak berhenti sebagai acara seremonial semata.
“Kami ingin menjadikan Masjid Pantai Bali sebagai episentrum kegiatan spiritual dan sosial yang berkelanjutan, sekaligus mendukung tumbuhnya wisata religi di Bali,” pungkasnya.
Dengan menyatukan tokoh agama, diplomat, masyarakat, hingga pemerintah daerah dalam satu gerakan kolaboratif, Jambore Bersih-Bersih Masjid Jawa-Bali membuktikan bahwa masjid bisa menjadi titik temu kekuatan sosial yang membawa perubahan nyata. Dari Bali, semangat kebersihan lahir bukan hanya untuk lingkungan fisik, tetapi juga bagi hati dan peradaban.[]
Baca Juga: Persiapan Haji, Wabup Brebes Ajak Jamaah Serius Ikuti Manasik
Mi’raj News Agency (MINA)