
Foto: www.nu.or.id
Jombang, 16 Syawwal 1436/1 Agustus 2015 (MINA) – Sekretaris Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama H. Miftah Fakih menyatakan, Gerakan Nasional Ayo Mondok telah berhasil menarik minat banyak siswa untuk belajar di pesantren.
Langkah selanjutnya adalah menata strategi institutional branding pesantren agar semakin diminati oleh masyakarat.
Demikian disampaikannya di sela acara Halaqah Pengasuh Pesantren dan Silaturrahim Nasional Pengurus Cabang dan Wilayah RMI di komplek Pondok Pesantren Tambakberas Jombang, Sabtu (1/8), Sebagaimana dilaporkan laman resmi Nadhatul Ulama yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA),
“Selama ini pesantren mengandalkan personal branding. Ke depan harus kita transformasikan kepada institutional branding. Jadi pesantren tidak bisa mengandalkan vigur atau orang-perorang, tetapi institusi, penataan administrasi, sarana dan prasarana,” kata Miftah.
Baca Juga: Pastikan Kesiapan Penyelenggaraan Haji 2025, Kepala BP Haji Tinjau Langsung Armuzna di Makkah
Menurut Miftah, minat masyakarakat untuk menyekolahkan anaknya di pondok pesantren sangat tinggi menyusul gerakan nasional #Ayomondok yang marak di berbagai media sosial.
“Beberapa pesantren bahkan kewalahan menerima santri karena peminatnya membludak. Akhirnya, mau tidak mau pesantren harus menata diri, melakukan penguatan internal,” katanya.
Halaqah Pengasuh Pesantren dan Silaturrahim Nasional Pengurus Cabang dan Wilayah RMI berlangsung sejak Kamis (30/7) kemarin.
Halaqah antara lain menuntut kepada negara, terutama pemerintah daerah, untuk menjalankan tanggungjawabnya dalam memberikan dukungan pembiayaan untuk pesantren. “Selama ini pemerintah daerah ogah-ogahan, padahal itu sudah menjadi amanat Undang Undang,” katanya.
Baca Juga: Amerop Business Academy 2025 Tempa Generasi Muda Indonesia Hadapi Tantangan Bisnis Global
Sementara itu, hari ini halaqah diisi oleh Himpunan Pengusaha Santri (Hipsi), sebuah organisasi para entrepreneur muda pesantren yang berada di bawah naungan RMI. (T/P010/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puan Desak Pemerintah Perjelas Rencana Evakuasi Warga Gaza: Evakuasi atau Relokasi?