Brebes, MINA – Gerakan Pramuka yang tergabung dalam Satgas Pramuka Peduli terlibat aktif dalam penanganan bencana banjir dan longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
“Selama ada korban yang belum ditemukan, dan harus ada upaya evakuasi dan penyelematan, kita tidak berhenti bekerja. Kita bagi tugas, setiap hari harus ada yang standby untuk melakukan upaya penyelematan korban secara bergantian,” ujar Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka Urusan Abdimasgana Eko Sulistio dalam keterangan pers yang diterima MINA, Selasa (27/2).
Menurutnya, pencarian korban hanya bisa dihentikan bila cuaca buruk. Itu dilakukan untuk mencegah terjadinya korban yang jauh lebih besar karena dimungkinkan longsor susulan dan banjir kembali terjadi.
“Di hari kelima, pencarian sempat dihentikan karena ada hujan petir dan pergerakan tanah. Jadi kita kembali ke basecamp. Tapi prinsipnya kita masih berjaga dan mengajak masyarakat untuk lebih hati-hati,” jelasnya.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Eko mengungkapkan, rencananya Menteri Sosial Idrus Marham akan mengunjungi lokasi bencana banjir dan longsor di Brebes.
Mensos akan melihat langsung aktivitas penanganan bencana yang dilakukan para relawan. Eko berharap, kehadiran pemerintah bisa meringankan beban yang dihadapi masyarakat atau keluarga korban.
Eko menambahkan, dalam menjalankan tugasnya, Pramuka dibantu masyarakat, Tim SAR, serta TNI-Polri. Pada Ahad siang pukul 12.00 WIB di lokasi tanah longsor telah ditemukan tiga jenazah, sehingga total jenazah yang sudah ditemukan 11 orang, 7 lainnya dikabarkan masih hilang.
Eko menambahkan, tim gabungan dibagi menjadi tiga sektor yang disebar di tiga titik longsor. Pramuka Peduli masuk dalam tiga sektor tersebut. Pramuka bergabung bersama tim evakuasi tanah longsor, tim evakuasi banjir, dan tim assessment. Diakui, medan evakuasi cukup berat dan berbahaya, sehingga pencarian dilakukan secara manual.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengapresiasi dan salut kepada kinerja Pramuka Peduli yang telah membantu evakuasi banjir dan longsor di Brebes. Para relawan rela panas-panasan dan menghadapi medan evakuasi yang tidak ringan, demi bantu masyarakat Brebes.
“Satu nyawa kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Pramuka harus hadir di tengah-tengah masyarakat termasuk pada saat terjadinya bencana atau kesulitan yang menimpa masyarakat. Bantuan yang diberikan dapat bermacam-macam termasuk hal yang terkecil sekalipun,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, longsor terjadi pada Kamis (22/2), sekitar pukul 08.00 WIB, di kawasan hutan produksi milik perhutani BKPH Kecamatan Salem. Akibatnya, puluhan petani yang sedang bekerja di sawahnya di kawasan itu tertimbun. Sebanyak 14 petani selamat, namun mengalami luka-luka. Sementara itu, sekitar 20 orang lebih tertimbun. (R/R09/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta