Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan Puasa Energi di Bulan Ramadhan Berhasil Hemat 59.063 Jam

Rana Setiawan Editor : Rudi Hendrik - 34 detik yang lalu

34 detik yang lalu

0 Views

man holding incandescent bulb
Ilustrasi.(Foto: Riccardo Annandale)

Jakarta, MINA – Ramadhan tahun ini bukan hanya menjadi ajang peningkatan spiritualitas, tetapi juga momentum bagi gerakan peduli lingkungan. Sebuah inisiatif inspiratif, The Glow Up Movement, sukses menarik partisipasi luas dalam menghemat energi dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Berkat kolaborasi Dompet Dhuafa Volunteer, GreenFaith Indonesia, dan Indorelawan, gerakan tersebut mencatat pencapaian luar biasa dalam efisiensi energi selama bulan suci.

Dalam rentang 9–20 Maret 2025, Gerakan Puasa Energi mengajak masyarakat untuk mengurangi konsumsi listrik dan air. Hasilnya, lebih dari 500 peserta di 28 provinsi turut serta, dengan total 17.263 perangkat elektronik dimatikan, menghasilkan penghematan sebesar 59.063 jam penggunaan listrik. Jika dikonversi dalam bentuk finansial, ini setara dengan penghematan Rp46.359.725 sekaligus berkontribusi pada pengurangan jejak karbon secara signifikan.

Tak hanya itu, gerakan Glow Up Our Mosque turut berjalan beriringan dengan aksi sosial di 25 masjid di berbagai daerah. Ratusan relawan berpartisipasi dalam membersihkan rumah ibadah, mendistribusikan alat kebersihan, serta menyediakan fasilitas tambahan seperti kursi bagi lansia dan karpet anti-selip di area wudu. Langkah itu bertujuan untuk menciptakan lingkungan ibadah yang lebih nyaman dan inklusif bagi jamaah.

Baca Juga: Puncak Arus Mudik Diperkirakan pada 27-28 Maret 2025

Keberhasilan gerakan tersebut tak lepas dari peran individu yang turut serta dari rumah masing-masing. Dengan langkah sederhana seperti mematikan lampu yang tidak diperlukan, mengurangi penggunaan pendingin ruangan, atau lebih hemat dalam menggunakan air, banyak orang telah berkontribusi dalam perubahan positif tanpa harus berada di lapangan.

Dampak dari gerakan ini juga menarik perhatian pemerintah. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bahkan mulai mengadopsi konsep ini guna mendorong masyarakat di daerah terpencil lebih sadar akan pentingnya efisiensi energi. Langkah itu membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari aksi sederhana dan meluas ke tingkat kebijakan.

Menghidupkan Semangat Kebaikan

Tak berhenti di bulan Ramadhan, The Glow Up Movement berambisi untuk terus berlanjut sepanjang tahun. Seperti yang disampaikan oleh Hening Parlan, Koordinator Nasional GreenFaith Indonesia, konsep ini dapat diterapkan dalam keseharian, termasuk pada puasa Senin-Kamis atau praktik keberlanjutan lainnya.

Baca Juga: Perludem: Demokrasi Indonesia Mundur, Cawe-Cawe Pemerintah Jadi Biang Kerok

“Ke depannya, kami berharap gerakan ini bisa menjadi budaya nasional yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah dan sektor swasta,” ujar Hening dalam acara Glow Up Celebration yang digelar secara daring, Ahad (22/3).

Bagi para relawan, keterlibatan dalam gerakan ini bukan sekadar aksi sosial, tetapi juga refleksi mendalam tentang peran manusia sebagai penjaga bumi. Salah seorang peserta dari Sulawesi Selatan mengungkapkan, “Kami belajar bahwa kebaikan tidak selalu harus besar. Mematikan satu lampu atau berbagi takjil dalam kemasan ramah lingkungan saja sudah memberikan dampak.”

Acara Glow Up Celebration menjadi puncak apresiasi atas kerja keras ribuan relawan yang telah berkontribusi dalam gerakan ini. Dalam suasana penuh kebersamaan, mereka berbagi pengalaman, merayakan pencapaian, dan menyemangati satu sama lain untuk terus menyalakan semangat perubahan.

Gerakan ini membuktikan bahwa transformasi besar dimulai dari langkah kecil. Dengan kesadaran dan aksi sederhana, kita tidak hanya memperbaiki diri tetapi juga menjaga bumi agar tetap lestari bagi generasi mendatang. Ramadan boleh berlalu, tetapi semangat Glow Up harus terus menyala.[]

Baca Juga: Bersih-Bersih Masjid Jawa-Bali, Merawat Tempat Ibadah, Menguatkan Komunitas

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Cileungsi Buka Pendaftaran Santri Baru 2025/2026

Rekomendasi untuk Anda