Jakarta, MINA – Gerakan Menutup Aurat (GEMAR) akan kembali digelar serentak pada Februari di 50 kota di Indonesia.
Gerakan yang dipelopori oleh Teacher Working Group (TWG) pada tahun 2012 di media sosial dan di-booming-kan oleh Solidaritas Peduli Jilbab di tahun 2016, tergabung dari puluhan komunitas dakwah Islam, organisasi, komunitas pemuda dan aliansi daerah yang tersebar dari Aceh hingga ke Papua.
Alawiyah Tuti, Project Officer Gerakan Menutup Aurat 2020 mengatakan, meskipun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum terlibat langsung dalam gerakan tersebut, ia merasa bersyukur dengan dukungan tidak langsung Pemprov DKI Jakarta, sebab sejak kampanye pertama GEMAR hingga tahun ini selalu berpusat di DKI Jakarta.
“Estimasi peserta longmarch di Jakarta tahun ini insyaAllah mencapai 1.000 orang, jadi kami bersyukur dapat menjadikan Jakarta sebagai pusat pawai besar Gerakan Menutup Aurat,” jelas Alawiyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (12/2).
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
“Selain itu, sudah ada dua Pemerintah Kota, yakni Padang dan Palopo yang mendukung Gerakan Menutup Aurat tahun ini. Jumlah tersebut masih terus bertambah karena kampanye akan dilakukan selama Februari dan kami yakin Pemda yang terlibat dalam Gerakan Menutup Aurat akan bertambah setiap tahunnya,” tambah perempuan yang juga Koordinator Humas Peduli Jilbab ini.
Sementara Retno Wulandari, penanggung jawab yang mewakili Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia di GEMAR 2020 mengatakan, GEMAR berdiri beberapa tahun lebih sebelum isu No Hijab Day mencuat di masyarakat. Selain itu membuat semangat dan memberikan effort lebih pada GEMAR 2020.
“Gerakan Menutup Aurat lahir atas kepedulian sesama muslimah, saling memberikan hadiah berupa jilbab juga melanjutkan syiar dakwah kewajiban menutup aurat pada seluruh perempuan muslim yang menjadi kesepakatan final para ulama salaf dan tidak ada perbedaan pendapat selain pada perbedaan batasan-batasan auratnya saja, Kami juga berusaha meluruskan informasi yang keliru terkait kewajiban menutup aurat di masyarakat,” ujar Retno. (T/R4/RI-1)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Mi’raj News Agency (MINA)