Yerusalem, MINA – Gereja-gereja Kristen yang mengikuti kalender Barat di Palestina dalam merayakan Paskah, menyerukan penghentian perang di Gaza secara permanen.
Para patriark serta pemimpin gereja di Yerusalem mengecam “semua tindakan kekerasan yang menargetkan warga sipil yang tidak bersalah dalam perang destruktif saat ini.” Al-Quds Al-Araby melaporkannya, Ahad (31/3).
Umat Kristen di Yerusalem Timur dan Tepi Barat merayakan Paskah dengan partisipasi sejumlah jamaah, yang sebagian besar berasal dari kota Yerusalem dan wilayah tahun 1948, setelah pendudukan Israel mencabut akses ribuan warga Kristen dari wilayah Tepi Barat ke kota.
Menurut laporan Kantor Berita Palestina (Wafa), para pemimpin spiritual mengulangi “seruan untuk gencatan senjata segera dan berkelanjutan, mempercepat distribusi bantuan kemanusiaan, pembebasan semua tahanan, dan kedatangan tim medis tanpa hambatan.”
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Patriark Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa, memimpin Misa Paskah di Gereja Kebangkitan, di Kota Tua Yerusalem, dengan partisipasi sekelompok uskup, biarawan dan biarawati.
Pasukan pendudukan Israel memberlakukan tindakan militer yang ketat di pos pemeriksaan di sekitar kota Yerusalem dan di sekitar Kota Tua. Otoritas pendudukan mengharuskan warga Palestina, Muslim dan Kristen, untuk mendapatkan izin khusus untuk melintasi pos pemeriksaan militer di sekitar Kota Suci dan mencapai tempat-tempat ibadah, khususnya Masjidil Haram Al-Aqsa dan Gereja Makam Suci.
Gereja-gereja membatalkan seluruh perayaan hari raya sehubungan dengan agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza sejak tanggal 7 Oktober lalu.
Hari libur hanya sebatas mengadakan misa dan ritual keagamaan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sejumlah peziarah Kristen dari berbagai negara di dunia tiba di Yerusalem dalam jumlah terbatas, mengingat sejumlah maskapai penerbangan membatalkan penerbangan mereka karena agresi yang terus berlanjut terhadap Gaza, di samping pembatasan ketat yang diberlakukan oleh otoritas pendudukan terhadap perjalanan orang asing melalui penyeberangan Karama (Jembatan Raja Hussein).
Di kota Betlehem, Misa Paskah diadakan di Gereja Latin St. Catherine, bersebelahan dengan Gereja Kelahiran. Misa juga diadakan di berbagai gereja Katolik di Betlehem, Beit Sahour, dan Beit Jala. Di Yerikho, Misa Paskah diadakan di Gereja Latin Gembala yang Baik di kota tersebut.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengucapkan selamat kepada Paus Tertinggi, Paus Fransiskus, pada kesempatan perayaan Paskah (Kebangkitan) menurut kalender Barat.
Dia mengatakan dalam telegramnya, “Di Palestina, yang mencakup pria dan wanita beriman, mereka dipersatukan oleh cinta, toleransi, dan rasa hormat terhadap orang lain tanpa memandang perbedaan, keyakinan, dan budaya mereka, dan sementara anak-anak Palestina menunggu Kebangkitan, sebuah peristiwa berdarah.”
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Paus Fransiskus juga mengirimkan pesan kepada umat Kristiani Katolik di Tanah Suci dalam rangka perayaan Paskah yang mulia. (T/RS2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka