Al-Quds, 12 Jumadil Awwal 1437/19 Februari 2016 (MINA) – Sekelompok pemuka agama senior gereja Katolik di kota Al-Quds, Kamis (18/2) mengecam pemerintah Israel atas gelombang baru kekerasan yang berlangsung di seluruh kawasan Palestina.
Dalam sebuah pernyataan “Komisi Keadilan dan Perdamaian” dari Majelis Ordinaries Gereja Katolik Latin Patriarch Twal berpusat di Yerusalem, disebutkan, Israel mesti bertanggungjawab atas semua itu, karena berlangsung akibat tindakan Israel yang telah menciptakan suasana putus asa dan aksi-aksi baru.
The Jerusalem Post menyebutkan, pernyataan gereja juga menegaskan bahwa situasi saat ini di Palestina adalah “tidak manusiawi” dan berlangsung perilaku sewenang-wenang.
“Permukiman, pengepungan Gaza, pengepungan Palestina lainnya, pos pemeriksaan militer, penghancuran rumah, dan perilaku sewenang-wenang tentara Israel mempermalukan Palestina,” bunyi pernyataan.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Rohaniwan Katolik menyampaikan pernyataan itu dalam sebuah pernyataan panel uskup agung dan pemuka agama senior lainnya dari berbagai ritus Katolik di Israel, Otoritas Palestina, Yordania dan Siprus. Patriark Latin Twal adalah presiden Majelis Ordinaries Katolik dan pemuka agama Katolik paling senior di Israel.
Pernyataan dari gereja Katolik itu juga mengatakan bahwa “Yahudisasi” di kawasan Al-Quds juga merupakan faktor dalam memacu kekerasan Palestina.
“Ini adalah pengepungan Yerusalem, yahudisasi kota, pengusiran penduduk Palestina ke tempat yang jauh serta hukuman kolektif yang dihasilkan dari itu,” katanya.
Pernyataan komisi gereja juga mendesak para pemimpin Israel untuk “memperbesar visi dan hati,” dan untuk mengubah realitas politik saat ini.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
(P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel