Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gereja Koptik Mesir Tidak Akui Pendeta yang Hina Islam

sri astuti - Selasa, 16 November 2021 - 11:41 WIB

Selasa, 16 November 2021 - 11:41 WIB

17 Views

Kairo, MINA – Gereja Koptik Ortodoks Mesir pada Ahad (14/11) menyatakan tidak mengakui seorang pendeta yang membuat pernyataan menghina tentang Islam dan Nabi Muhammad karena hubungan dengan pendeta itu telah terputus sejak “lebih dari 18 tahun yang lalu.”

Dalam sebuah pernyataan resmi, otoritas gereja, menyatakan, sebelumnya Botros adalah seorang pendeta di Mesir dan dipindahkan di antara beberapa gereja.

Dia memperkenalkan ajaran yang tidak sesuai dengan doktrin Ortodoks dan karenanya status pendetanya ditangguhkan untuk jangka waktu tertentu, demikian dikutip dari MEMO pada Selasa (16/11).

Pada hari Sabtu (13/11), sebuah video Botros menghina Islam dan Nabi menjadi viral di media sosial, menyebabkan kemarahan di kalangan umat Islam di seluruh dunia. Video itu menunjukkan Botros mengatakan bahwa Nabi “mabuk ketika dia menulis Al-Qur’an”,

Baca Juga: China Balas Tarif AS, Naikkan Bea Tambahan 125%

Gereja melanjutkan dengan mengatakan dia telah meminta maaf karena menyebarkan ajaran-ajaran ini.

Botros kemudian pindah ke Australia, kemudian Inggris, di mana ajarannya lagi-lagi tidak ortodoks. Gereja sendiri telah mencoba mengoreksi pemikirannya.

“Pelecehan dan pencemaran nama baik tidak sesuai dengan semangat Kristen sejati, yang memiliki cinta dan rasa hormat penuh untuk semua saudara Muslim kita,”  demikian pernyataan gereja.

Beberapa aktivis dan tokoh masyarakat mengatakan lewat media sosial untuk menegaskan pendeta kontroversial itu tidak mewakili orang-orang Kristen Mesir. Mereka meluncurkan tagar #PunishZakariaBotros yang menjadi trending di Twitter.

Baca Juga: Presiden Korsel yang digulingkan Yoon Suk Yeol Pindah dari Kediaman Resmi

Komentar Botros muncul hanya beberapa hari setelah presenter TV Mesir Ibrahim Eissa mengkritik seorang apoteker karena membaca Al-Qur’an selama jam kerja.

“Mengapa saya harus masuk ke toko farmasi dan menemukan seorang apoteker muda duduk dan membaca Al-Qur’an? Setidaknya harusnya membaca referensi medis yang dapat membantu dalam pekerjaan Anda,” katanya, dengan menambahkan kritik terhadap sistem pendidikan Mesir. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Mahkamah Internasional Akan Sidang Dengar Pendapat tentang Kewajiban Israel

Rekomendasi untuk Anda