Bulgaria's Orthodox Church has called on its government not to let any more Muslim refugees into the country to prevent an "invasion". ">Sofia, 13 Dhulhijjah 1436/27 September 2015 (MINA) – Gereja Kristen Ortodoks Bulgaria meminta pemerintahnya untuk tidak membiarkan lebih banyak lagi pengungsi Muslim masuk ke negara itu, untuk mencegah terjadinya “penyerbuan”.
Permintaan gereja ini diajukan karena sebagian besar negara Uni Eropa di Balkan sudah banyak didatangi ratusan ribu pengungsi beragama Islam, yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan, banyak dari mereka berangkat dari Yunani melalui tetangga Makedonia dan Serbia menuju Eropa Utara.
Perdana Menteri Bulgaria, Boyko Borosov, Jumat juga telah menyatakan keprihatinannya atas membesarnya arus pengungsi muslim ke negaranya.
Bulgaria has still seen Syrians, Afghans and Iraqis cross its southeastern border from Turkey.
">World Bulletin melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (27/9), melaporkasn permintaan gereja yang mengklaim 80 % penduduk Bulgaria adalah jamaahnya . “Kami membantu para pengungsi yang telah tiba di tanah air kita, tetapi pemerintah harus benar-benar tidak membiarkan pengungsi lebih banyak lagi.”
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Ini adalah gelombang yang terlihat seperti penyerbuan,” tambahnya.
Ia menambahkan, masalah di negara-negara dari mana para pengungsi berasal “harus diselesaikan oleh mereka sendiri dan orang-orang Bulgaria tidak harus membayar harga untuk itu.”
Bulgaria's population are Muslims, including ethnic Turks, Bulgarians who converted to Islam during five centuries of Ottoman rule, and some Roma. ">Sekitar 13 persen dari penduduk Bulgaria adalah Muslim, termasuk etnis Turki, Bulgaria yang masuk Islam selama lima abad pemerintahan Ottoman, dan beberapa Roma.
Bulgaria was accused of trying to ethnically cleanse its Muslims shortly before communism fell in 1989, when around 360,000 Muslim Bulgarians fled to Turkey.">Bulgaria dituduh berusaha membersihkan etnis Muslim tak lama sebelum komunisme jatuh pada tahun 1989, sehinggasekitar 360.000 Muslim Bulgaria melarikan diri ke Turki. Hampir setengahnya kemudian kembali ke Bulgaria sesudah ketika komunis berantakan dan demokrasi dilaksanakan.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Krisis migrasi terburuk sejak Perang Dunia II ini, telah memicu kekhawatiran di beberapa tempat, dengan alasan agama, karena banyak dari mereka adalah Muslim.
Di Perancis, sejumlah walikota mengatakan, mereka hanya akan mengambil pengungsi Kristen.
Isu pengungsi muslim ini juga telah jadi isyu ekstrim kanan melintasi Eropa.
Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov mengatakan, Jumat (25/9), Dia “prihatin” atas membanjirnya potensi pengungsi dalam beberapa bulan ke depan.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
“Aku takut dan orang-orang Bulgaria takut, kami Kristen, mereka adalah Muslim,” tabahnya. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MIINA)
http://worldbulletin.net/todays-news/164610/bulgarias-orthodox-church-stands-against-muslim-refugees
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza