Gerhana Bulan Total, Fenomena Langit Spektakuler

Annisa Editor : Rudi Hendrik - 17 detik yang lalu

17 detik yang lalu

0 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Gerhana Bulan Total yang bertepatan dengan bulan Ramadhan akan terjadi pada Jumat, 14 Maret 2025. Fenomena alam ini terjadi saat Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangan Bumi sepenuhnya menutupi Bulan. Akibatnya, Bulan akan tampak berwarna merah tembaga atau yang dikenal dengan istilah “Blood Moon”.

“Gerhana bulan yang terjadi pada tanggal 14 Maret itu fase gerhana oenumbra pertama dimulai pada pukul 10.57, nah gerhana tersebut bisa dilihat dari wilayah Indonesia bagian timur, untuk fase gerhana total ini berlangsung pada pukul 13.54 WIB atau dua jam lebih cepat untuk Indonesia timur yaitu pukul 15.52 Wit,” kata Ketua Tim bIdang Geofisika Potensial BMKG, Syirojudin di Jakarta, Rabu (12/3).

Menurut data dari NASA, gerhana ini akan berlangsung selama sekitar enam jam, dengan fase totalitas selama satu jam 40 menit. Berikut adalah jadwal gerhana dalam WIB:
1. Gerhana Penumbra Dimulai: 10.57 WIB
2. Gerhana Sebagian Dimulai: 12.09 WIB
3. Gerhana Total Dimulai: 13.26 WIB
5. Gerhana Total Berakhir: 14.31 WIB
6. Gerhana Sebagian Berakhir: 15.47 WIB
7. Gerhana Penumbra Berakhir: 17.00 WIB

Gerhana ini dapat diamati di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Asia Timur, dan Australia. Namun, masyarakat di Indonesia tidak dapat menyaksikan fenomena ini secara langsung karena seluruh fase gerhana terjadi saat siang hingga sore hari ketika Bulan berada di bawah cakrawala.

Fenomena “Blood Moon” sendiri terjadi akibat pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi, di mana cahaya biru tersebar dan hanya menyisakan warna merah yang diteruskan ke permukaan Bulan. Tidak seperti gerhana Matahari yang memerlukan perlindungan khusus, gerhana Bulan aman untuk diamati dengan mata telanjang.

Bagi masyarakat Indonesia yang ingin menyaksikan gerhana Bulan, kesempatan berikutnya akan terjadi pada 7 September 2025, di mana gerhana Bulan total diprediksi dapat diamati dari wilayah Indonesia. Fenomena ini menjadi salah satu peristiwa langit yang selalu dinantikan oleh para astronom dan pecinta langit malam.[]

Mi’raj News Agency (MINA)