Kabul, 9 Ramadhan 1435/8 Juli 2014 (MINA) – Hasil awal dalam pemilihan presiden Afghanistan menempatkan Ashraf Ghani, mantan Menteri Keuangan negara itu, memimpin perolehan suara sementara.
Dalam sebuah pengumuman Senin, Komisi Kepresidenan Afghanistan mengatakan, Ghani yang adalah mantan seorang ekonom Bank Dunia, memimpin dengan 56,44 persen suara, Al Jazeera yang dikutip MINA.
Sementara saingannya Abdullah Abdullah, mantan Menteri Luar Negeri Afghanistan, memperoleh 43,56 persen .
Komisi Independen Pemilihan mengakui bahwa telah terjadi kecurangan dan berjanji untuk memulai penyelidikan yang lebih luas sebelum hasil akhir dirilis, setelah komisi mengumumkan komplain jumlah suara.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Pengumuman tersebut dikeluarkan pada menit-menit terakhir pembicaraan oleh para kandidat dalam upaya mencoba dan menyelesaikan kebuntuan hasil pemilu.
Kubu Ghani mengatakan, kedua belah pihak telah sepakat untuk mengaudit suara tambahan di 7.100 tempat pemungutan suara guna memastikan hasil akhir yang bersih, tapi kubu Abdullah mengatakan kompromi itu belum final.
Pemungutan suara putaran kedua untuk memilih pengganti Presiden Hamid Karzai, telah diganggu oleh tuduhan adanya penipuan massal dan penolakan oleh salah satu kandidat untuk menerima hasilnya.
Abdullah, seorang mantan pejuang anti-Taliban, mengklaim terjadi kecurangan dalam pemilu.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Dia menuduh Karzai memainkan peran dalam dugaan kecurangan yang mendukung Ghani dan mengatakan ia hanya akan menerima hasil suara jika ia melihat bukti kuat bahwa hasil akhir telah bersih. (T/P09/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai