Tunis, 18 Muharram 1437/31 Oktober 2015 (MINA) – Pemimpin Gerakan Islam Tunisia, Ennahda, Sheikh Rashid Ghannouchi, menolak sebutan pada Ikhwanul Muslimin di Mesir, sebagai kelompok teroris yang mirip dengan Daesh dan Al–Qaeda.
Berbicara di US Institute of Peace di Washington DC, Ghannouchi mengatakan, “pemuda Ikhwanul Muslimin di Mesir menolak segala bentuk kekerasan, dan saya tidak memiliki informasi apapun tentang mereka yang pernah menggunakan tindak kekerasan“.
Ghannouci diundang berbicara di forum itu sehubungan dengan Penghargaan Nobel Perdamaian 2015 untuk Kuartet Dialog Nasional Tunisia, ia mengatakan, Nobel tersebut adalah “bukti kesuksesan kami“. Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Namun demikian ia mengatakan perjuangan di Tunisia belum selesai, kami masih memiliki banyak tantangan untuk mnuntaskan keberhasilan yang telah dicapai. “Pemuda-pemuda Tunisia masih menunggu untuk menuai buah dari revolusi mereka,’ tambahnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Ketua Komite Nobel Norwegia, Kaci Kullmann Five, mengatakan, koalisi Tunisia telah membantu membawa negaranya kembali dari ambang perang saudara pada 2013, dan telah membuat “kontribusi penting terhadap pembangunan demokrasi pluralistik di negara itu“.