Jakarta, MINA – Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI Muhammad Farhan menerima courtesy call Duta Besar Uni Eropa untuk RI Vincent Piket.
Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai upaya untuk peningkatan kerja sama Indonesia-Uni Eropa, antara lain terkait green agenda serta perkembangan isu-isu terkini yang menjadi kepentingan bersama.
“Masyarakat Uni Eropa untuk mendorong komitmen Indonesia dalam pembangunan ekonomi hijau, dimana kita bisa melakukan kerja sama dan belajar banyak dari Uni Eropa,” kata Farhan usai menerima kunjungan Dubes Vincent Piket di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (26/4).
Mengenai green agenda, politisi Fraksi Partai NasDem ini menyampaikan Indonesia menyambut baik target sejumlah negara menuju net zero emission pada tahun 2050.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Sementara Dubes Uni Eropa berharap isu ekonomi hijau akan semakin mengemuka saat Indonesia menjabat Presidensi di G-20 di tahun 2022.
Selain itu, Dubes Uni Eropa menyampaikan belasungkawa bagi rakyat Indonesia atas tragedi kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di Selat Bali. Diketahui, 53 personel TNI Angkatan Laut gugur dalam insiden tersebut.
Farhan mengapresiasi bantuan Uni Eropa dalam membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala 402. Ia berharap kerja sama di bidang pertahanan dan alutsista antara kedua pihak semakin ditingkatkan.
Farhan juga menyinggung kondisi terkini dan dinamika di perairan Natuna Utara. Ia berharap Uni Eropa dapat membantu mengurangi eskalasi China yang dapat membahayakan perdamaian dan stabilitas regional.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Bantuan yang dimaksud, lanjut legislator dapil Jawa Barat I itu, bisa melalui pendekatan pembangunan ekonomi kelautan.
Menurut Farhan, negara Uni Eropa memiliki teknologi aquaculture yang canggih dan bisa dimanfaatkan nelayan Indonesia. Kehadiran kapal-kapal ikan Indonesia di Laut Natuna Utara akan mengurangi eksploitasi oleh nelayan asing, sekaligus simbol kehadiran negara.
“Jadi kalau mereka bisa mengerahkan investasi aquaculture ke Natuna Utara, ini akan sangat membantu kita,” pinta Farhan.
Terkait konflik di Papua, Dubes Uni Eropa menyatakan Indonesia perlu meningkatkan pembangunan sosial ekonomi di Papua yang berfokus pada penciptaan lapangan pekerjaan serta pelibatan masyarakat lokal dalam agenda pembangunan di Papua.
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan
“Uni Eropa akan selalu mengakui bahwa Papua adalah bagian tak terpisahkan dari NKRI dan akan mendukung kebijakan apapun dalam rangka meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat Papua,” pungkas Vincent. (R/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Al-Aqsa, AWG Gelar Sosialisasi di PPTQ Khadijah Pesawaran Lampung