Jakarta, 12 Dzulqa’dah 1437/15 Agustus 2016 (MINA) – Sejumlah lembaga keuangan syariah Pakistan diagendakan berpartisipasi dalam Global Islamic Finance Awards (GIFA) ke-6 yang akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 29 September mendatang.
Seperti dilaporkan The Express Tribune, Senin (15/8), Saeed Ahmed, Wakil Gubernur Bank Negara Pakistan (SBP/ The State Bank of Pakistan), diharapkan hadir mewakili bank sentral pada acara yang dikoordinir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia.
“Representasi Pakistan memadai tahun ini,” kata Khurman Shehzad, sekretaris Komite GIFA Awards.
“Kami memiliki beberapa nominasi yang kuat dari beberapa bank syariah untuk bersaing dengan negara-negara lain di dunia, termasuk Pakistan,” lanjutnya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Pakistan memiliki banyak inovasi dan contoh praktek yang baik di bidang perbankan dan keuangan Islam, dan yang lebih penting bahwa lembaga-lembaga keuangan Islam Pakistan kini menjadi perhatian,” kata Shehzad.
Perbankan dan keuangan Islam di Pakistan membuat banyak kemajuan di bawah pemerintahan saat ini.
Pemerintah Pakistan telah menyediakan insentif pajak 2% untuk perbankan syariah dan terdaftar di Bursa Efek Pakistan.
Bank syariah yang beroperasi secara penuh seperti Meezan Bank dan bank konvensional yang memiliki syariah seperti Bank Alfalah dan HBL, memiliki peran utama dalam pengembangan perbankan syariah di negara tersebut.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Bank-bank itu diharapkan dapat mengirimkan perwakilannya pada Upacara GIFA Awards di Jakarta.
Rencananya, upacara pemberian penghargaan akan dihadiri oleh CEO bank syariah dan lembaga keuangan dari seluruh dunia, termasuk negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC/ the Gulf Cooperation Council), Malaysia, Amerika Serikat, Eropa dan Pakistan.
Setiap tahun, GIFA mempromosikan perbankan dan keuangan Islam dengan menghadirkan kepala negara atau pemerintah serta para pemimpin perbankan Islam dunia.
“Pilihan Jakarta untuk GIFA ke-6 strategis,” kata Dr Sofiza Azmi, CEO Edbiz Consulting.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Indonesia merupakan garis depan strategis bagi industri jasa keuangan Islam global dan GIFA.
Sebelumnya penyelenggaran GIFA dilaksanakan di Muscat (2011), Kuala Lumpur (2012), Dubai (2013 dan 2014), serta Bahrain (2015). (T/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng