Tunis, MINA – Penyelenggara misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla menegaskan tidak akan gentar menghadapi ancaman Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir yang berencana menetapkan para aktivis flotilla sebagai “teroris,” serta menyita kapal-kapal yang berlayar menuju Gaza.
Dalam pernyataan resmi yang diterima Kamis (4/9), flotilla menyebut ancaman tersebut tidak berdasar dan hanya bertujuan mengintimidasi.
“Misi kami adalah kemanusiaan, sah, dan tidak dapat dihentikan. Kami tidak akan terhalang oleh ancaman pejabat Israel,” bunyi keterangan itu.
Flotilla internasional tersebut dalam beberapa hari mendatang diperkirakan akan tiba di perairan Tunisia untuk bergabung dengan kapal-kapal tambahan, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Gaza.
Baca Juga: Prabowo Gelar Pertemuan Khusus dengan Putin di Beijing
Armada kemanusiaan membawa bantuan berupa pangan, air bersih, dan pasokan medis yang disebut sangat mendesak bagi warga Palestina di Jalur Gaza.
Koalisi yang melibatkan aktivis dari 44 negara, terdiri dari relawan, tenaga medis, dan aktivis dari berbagai negara ini menegaskan akan tetap melanjutkan misinya menembus blokade Israel.
Tuduhan Tak Berdasar
Pihak flotilla menyebut ancaman Ben-Gvir sebagai upaya intimidasi yang melanggar hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa.
Baca Juga: Prabowo dan Xi Jinping Sepakati Penguatan Kerja Sama Strategis Indonesia-China
“Israel telah lama menggunakan taktik kriminalisasi, kekerasan, dan dehumanisasi terhadap rakyat Palestina, jurnalis, tenaga medis, maupun aktivis internasional. Ancaman terbaru ini hanyalah kelanjutan dari strategi brutal untuk membungkam solidaritas global,” bunyi pernyataan tersebut.
Mereka juga menegaskan bahwa berdasarkan hukum internasional, garis pantai Gaza sepanjang 40 kilometer berada di bawah kedaulatan rakyat Palestina. Dengan demikian, Palestina memiliki hak untuk menerima kapal, barang, dan orang melalui wilayah lautnya.
Koalisi Global Sumud Flotilla menyerukan PBB, pemerintah dunia, dan komunitas internasional untuk menjamin keselamatan perjalanan mereka hingga mencapai Gaza. Mereka juga mengundang media serta pengamat independen bergabung dalam pelayaran guna memastikan transparansi penuh.
“Tidak ada intimidasi, kampanye fitnah, maupun tindakan kekerasan yang bisa membungkam tuntutan global akan keadilan, martabat, dan bantuan kemanusiaan. Kami akan melakukan segala upaya untuk menembus blokade dan menghadirkan harapan bagi anak-anak dan keluarga di Gaza,” tulis pernyataan itu. []
Baca Juga: Perhimpunan Cendekiawan Internasional Tegaskan Tindakan Israel di Gaza Penuhi Kriteria Genosida
Mi’raj News Agency (MINA)