Tunisia, MINA – Keberangkatan Global Sumud Flotilla (GSF) dari Tunisia menuju Gaza yang dijadwalkan pada Rabu (10/9/2025) tertunda akibat kendala dari otoritas pelabuhan dan faktor cuaca.
Sejak Rabu siang hingga malam, ratusan relawan dan aktivis internasional telah bersiap di pelabuhan Tunisia. Namun menjelang pukul 19.20 waktu setempat, panitia mengumumkan penundaan keberangkatan.
Otoritas pelabuhan menilai tidak memungkinkan kapal berlayar pada malam hari, sementara kondisi cuaca juga dinilai kurang mendukung.
Meski demikian, sejumlah aktivis yang sebelumnya berangkat dari Barcelona sudah diminta berkumpul dan mulai naik ke kapal. Para relawan menyatakan tetap bersemangat dan akan menunggu kepastian jadwal baru keberangkatan.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB Ungkap Serangan ke Kapal Flotilla Gunakan Granat Pembakar
Penundaan itu dilaporkan oleh Nur Hadis, relawan Aqsa Working Group (AWG) yang akan ikut berlayar dalam misi kemanusiaan tersebut.
“Kami berharap segera ada kepastian dan bisa segera berlayar. Insya Allah, semangat kami tidak pudar, tidak luntur,” ujar Nur Hadis pada Rabu malam.
Ia juga menegaskan bahwa ujian yang dihadapi para relawan jauh lebih ringan dibanding penderitaan rakyat Gaza.
“Kami hanya menunggu beberapa jam dan merasakan lapar sebentar. Itu tidak sebanding dengan saudara-saudara kita di Gaza yang sudah lebih dari 700 hari mengalami penindasan, pengeboman, dan upaya kelaparan oleh Israel,” tambahnya.
Baca Juga: UEA Larang Perusahaan Pertahanan Israel Ikut dalam Dubai Expo
Lebih lanjut, Nur Hadis menyampaikan bahwa kondisi ini justru menjadi penguat makna dari misi Global Sumud Flotilla.
“Nama Global Sumud Flotilla ini sendiri mengandung arti kesungguhan, keteguhan, keimanan, keikhlasan, dan kesabaran. Penantian ini bagian dari ujian itu, dan kami insya Allah akan tetap istiqamah,” katanya.
Ia juga mengungkapkan harapan agar perjalanan mereka dilindungi dari segala bentuk ancaman.
“Belum lama ini kapal kita dua kali diserang menggunakan drone. Mudah-mudahan malam ini tidak ada lagi penyerangan. Kami akan terus menunggu kabar baik dengan semangat yang sama, sampai Allah izinkan kita berlayar, menembus blokade, dan menyampaikan bantuan untuk rakyat Gaza,” ungkapnya.
Baca Juga: AS Coba Perbaiki Hubungan dengan Qatar Setelah Serangan Israel
Empat relawan Aqsa Working Group (AWG) yang menjadi bagian dari delegasi Indonesia untuk berlayar ke Gaza adalah Nur Hadis, Farid Zanjabil, Muhammad Fatur Rohman, dan Yusuf Arifin Luqmaan.
Sebelumnya, pada 9 dan 10 September, dua kapal GSF yakni Family Boat dan Alma Boat diserang bom drone tak dikenal yang diyakini milik Zionis Israel hingga menyebabkan kebakaran di beberapa bagian kapal. Meski begitu, seluruh penumpang dan awak kapal berhasil selamat.
Panitia Global Sumud Flotilla melalui akun resminya menegaskan bahwa serangan tersebut tidak menyurutkan tekad mereka untuk tetap berlayar menembus blokade Gaza melalui jalur laut, demi menyampaikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kanada Evaluasi Hubungan Diplomatik dengan Israel